Mohon tunggu...
Novan Ardiansyah
Novan Ardiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Tertarik pada perkembangan fisika partikel dan kuantum

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Bilangan Fibonacci dan Keistimewaan Golden Ratio

7 Juli 2021   21:01 Diperbarui: 7 Juli 2021   21:05 10990
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Leonardo da Pisa atau sering disebut Leonarda Fibonacci 

Ilustrasi penggambaran spiral dari deret fibonacci
Ilustrasi penggambaran spiral dari deret fibonacci

Keberadaan spiral inilah yang membuat Bilangan Fibonacci disebut sebagai bilangan penyusun kehidupan, sebab terdapat banyak sekali makhluk hidup, baik tumbuhan maupun hewan, yang memiliki proporsi Spiral Fibonacci atau yang disebut Spiral Emas ini. Spiral Emas ini bisa disebut sebagai geometri sakral sebab bisa kita lihat mulai dari susunan daun dan bunga pada tanaman, cangkang Nautilus, hingga embrio manusia. 

Tak hanya itu, jika kita memperluasnya, kita juga menemukan Spiral Fibonacci ini di gejala alam seperti ombak dan badai. Bahkan di alam semesta, galaksi spiral-pun juga ditemui bentuk Spiral Fibonacci ini.

Seniman legendaris, Leonardo da Vinci menyadari, bahwa segala sesuatu yang mengikuti Rasio Emas secara otomatis akan dipandang "indah" oleh otak kita. 

Sebagai contoh, tubuh manusia yang proporsional dan "sempurna" di mata kita adalah tubuh yang mengikuti Rasio Emas. Konon, jarak antara kaki hingga pusar kita apabila dibandingkan dengan jarak antara ujung kepala hingga pusar akan membentuk Rasio Emas (1,6). Contoh lain, proporsi tubuh lelaki yang dianggap ideal adalah jika perbandingan antara lebar pinggang dan lebar pundak adalah 1,6.

Spiral Fibonacci yang ditemukan di Alam
Spiral Fibonacci yang ditemukan di Alam

Salah satu karya Leonardo da Vinci yang terkenal selain Monalisa adalah "Vitruvian Man" digambar da Vinci menggunakan konsep Rasio Emas.

Vitruvian Man karya Leonardo da Vinci
Vitruvian Man karya Leonardo da Vinci

Rasio Emas Dalam Arsitektur

Ternyata bukan Leonardo da Vinci yang pertama kali menyadari keistimewaan Rasio Emas. Ternyata peradaban-peradaban kuno seperti Yunani hingga Golden Age of Islam sudah mengetahuinya. Bangunan kuil Yunani semacam Parthenon di Athena dibangun menggunakan Rasio Emas. 

Bahkan jauh lebih purba dari itu, Piramida Agung di Mesir (yang dibangun sejak 2.500 SM) juga mengikuti Rasio Emas. Masjid Agung Kairouan di di Tunisia, salah satu masjid-masjid perdana yang dibangun pada tahun 670 M hingga Masjid Loftallah yang dibangun tahun 1603 di Iran, juga dibangun dengan pengetahuan mengenai Rasio Emas ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun