Mohon tunggu...
Novaly Rushans
Novaly Rushans Mohon Tunggu... Relawan - Relawan Kemanusian, Blogger, Pekerja Sosial

Seorang yang terus belajar, suka menulis, suka mencari hal baru yang menarik. Pemerhati masalah sosial, kemanusian dan gaya hidup. Menulis juga di sinergiindonesia.id. Menulis adalah bagian dari kolaborasi dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Memasuki Masa Puber (Autobiografi #12A)

21 Juni 2023   20:07 Diperbarui: 21 Juni 2023   20:10 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Upacara Siswa SMPN 137 (Foto: Agan Anom)

Artikel ini merupakan lanjutan dari artikel sebelumnya, Sila bisa baca disini

Usiaku terus bertambah, aku lulus SD dengan angka yang baik. Nilai tertinggi sehingga aku bisa bebas memilih sekolah negeri favorit. Belum ada ketentuan zonasi wilayah. Awalnya SMP yang kupilih adalah SMP 216 yang berada di Jalan Salemba Raya. Satu komplek dengan SMAN 68.

Tapi  ayahku  menyarankan memilih sekolah yang mudah secara transportasi. Jadi bisa menggunakan kendaraan umum seperti bus metromini. Dari semua pilihan sekolah akhirnya jatuh ke SMPN 137 yang berada di cempaka putih barat karena dilalui metromini P 01  yang melayani rute Senen-Taman Solo belakangan Metromini T 47 yang melayani trayek Senen-Pondok Kopi juga melewati sekolah.

SMPN 137 bersebelahan dengan SMPN 136(sekarang pindah lokasi  ke Jakarta Utara). SMPN 137 memiliki lapangan olah raga yang luas. Termasuk sekolah yang diminati. Selain itu ayahku kenal baik dengan kepala sekolah SMPN 137.

Aku tidak sendiri masuk SMPN 137, ada beberapa teman SD yang juga memilih SMP yang sama. Iyus dan Ilham. Untuk menuju sekolah ada dua pilihan saat itu, naik sepeda atau naik metromini  menuju sekolah.

Ketika masuk jenjang SMP aku merasa lebih dewasa lebih mandiri. Adaptasi dari SD ke SMP berhasil aku lakukan dengan cepat. Pelajaran SMP yang lebih banyak karena ada pelajaran Fisika, Bahasa Inggris, Biologi dan Kimia dengan baik aku pelajari.

Status sosial juga lebih terlihat ketika di jenjang SMP, karena beberapa siswa diantar dengan mobil ke sekolah,  deretan mobil yang mengantar atau menjemput akan menjadi catatan status sosial. Untuk informasi SMPN 137 berada di komplek perumahan kelas menangah. Sebagain besar muridnya berasal dari lingkungan tersebut.

Diawal kelas satu aku mendapatkan teman teman baru. Berkenalan dan mencari teman yang cocok. Aku termasuk anak dari lingkungan rumah yang jauh. Teman teman baruku rata rata teman satu komplek di rumah atau teman satu SD.

Perlu usaha khusus biar bisa diterima masuk dalam kelompok kelompok ini. Kelompok dari anak anak kelas menengah yang rata rata berasal dari anak ASN.

Diawal masuk sekolah aku masih berkelompok dengan anak asal sekolah sebelumnya, seiiring waktu setelah mendapatkan teman teman baru , kami pun mulai masuk ke lingkungan pertemanan yang baru.

Dilingkunagn baru aku masuk kedalam kelompok anak anak Komplek setneg yang rumah mereka tak jauh dari SMPN 137 . Hanya berjalan kaki tak sampai 100 meter. Rumah yang menjadi basecamp adalah rumah Banu.

Seorang anak yang memiliki tinggi diatas rata rata anak lainnya. Tinggi , kurus dan berkaca mata tebal. Memiliki selera humor yang lumayan tinggi, tak ada hari  tanpa bercanda. Banu memiliki teman akrab bernama Bambang dan satu orang teman Wanita ( aku lupa nama teman satu ini) .

Biasanya setelah pulang sekolah kami akan nongkrong dirumah Banu sampai ashar. Setelah ashar aku akan pamit pulang. Diantara berempat , aku yang paling jauh.Namun setelah Bambang pindah rumah ke Bekasi, maka rekor rumah terjauh dipegang Bambang.

Bambang sejak SMP sudah mahir mengemudikan mobil. Ia bahkan sudah terbiasa mengendarai  mobill dari Cempaka putih barat ke Bekasi. Selain Bambang , beberapa teman lainnya juga sudah mahir mengendarai mobil. Aku masih ingat seorang temanku membawa mobil bak dan kami ikut nebeng duduk di bak belakang menuju Depok. Aku lupa dalam agenda apa ke Depok   saat itu. Yang aku ingat semuanya bahagia duduk dibelakang dengan terpaan angin jalanan. Beruntung tak ada polisi yang memberhentikan mobil bak kami. Dan belum ada kamera etle yang bisa menangkap kenekatan kami.

Bambang sendiri termasuk anak yang disukai teman wanita lainnya. Memiliki postur tinggi dan wajah yang lumayan ganteng. Di kelas Bambang ditaksir teman Wanita bernama Chandra , yang saat itu menjadi ketua kelas Wanita. Mereka berdua jadian. Cinta monyet saat itu.

hipwee-250881712-ujian-ilustrasi-649280c94addee4b094ad8a2.jpg
hipwee-250881712-ujian-ilustrasi-649280c94addee4b094ad8a2.jpg

Pengkhianatan Kecil Kecilan

Dikelas aku duduk tepat dibelakang Chandra, sesekali aku iseng membuat surat dengan kertas kecil yang dilipat sekecil mungkin. Diam diam aku selipkan kertas kearah Chandra agar ia membacanya. Surat yang isinya perasaan bila aku juga suka dengannya. Sebuah pengkhiatan sebenarnya. Karena aku berteman baik dengan Bambang.

Karena iseng, akupun tak terlalu berpikir apapun jawaban Chandra. Pokoknya aku hanya menyampaikan perasaanku saja. Tak berefek juga tidak apa apa pikirku sederhana. Dan aku yakin Chandra akan tertawa tanpa menggubris suratku.

Tapi diluar dugaan , Chandra menjawab surat itu dan membolehkan aku memilki rasa suka kepadanya. Selanjutnya surat menyurat dengan kertas kecil terus berlanjut. Cara aku dan Chandra menjalin hubungan juga aneh. Tak ada jalan bareng, datang ke rumah apalagi sampai nonton bareng ke bioskop.

Tapi aku menikmati hubungan rahasia itu. Walau hanya puas bertemu di kelas, surat suratan dan mencuri pandang saat dikelas. Hingga tulisan ini dibuat, rahasia ini hanya aku dan Chandra yang tahu.

Bambang dan Chandra akhirnya putus karenal sesuatu hal. Aku dan Chandra juga bepisah karena beda pilihan SMA. Hubungan yang aku anggap sebagai pertemanan  yang tak biasa. Sebuah perasaan terhadap lawan jenis , perasaan suka yang biasa terjadi saat masa puber.

Cinta Monyet Pertama

Selain Chandra, sebelumnya aku pernah memiliki perasaan suka terhadap teman wanita lainnya. Namanya Lely. Seorang Wanita yang aku anggap menarik. Hidungnya yang bangir dan postur tubuh mungil. Yang aku ingat Lely memiliki mata yang indah.

Lely bersekolah bareng dengan adik kandungnya Lusi. Keduanya memiliki wajah yang mirip tapi sifat yang berbeda. Lusi anak yang periang , suka ceplas ceplos, berani dan mudah bergaul.

Saat itu aku nekat mengirim surat cinta pertama, mengirimnya langsung agar Lely bisa membacanya. Beberapa hari aku mendapat surat balasan yang isinya penolakan.Tapi reaksi Lely diluar dugaanku. Ia berubah menjauhi dan menunjukkan sikap membenci.

Hal ini yang membuatku menyesal, karena hal ini menjadi pembicaraan anak anak lainnya. Sudah ditolak dan sekarang dimusuhi lagi. Lusilah orang yang memberiku semangat.

Kisah surat cinta pertama ini cukup membekas dihatiku. Sejak itu aku lebih berhati hati. Paling tidak aku harus melakukan pendekatan terlebih dahulu sampai tahu apakah ada perasaan yang sama sebelum nekat mengirim surat cinta.

Kisah cinta monyet yang membuatku belajar tentang wanita. Karena ternyata Lely sudah memilki hubungan dengan teman lelaki yang lain. Namanya Guruh.

 Laki laki dengan gaya rapih bertampang cerdas berkacamata. Aku sering melihat Lely naik sepeda bareng Guruh. Keduanya nampak menikmati hubungan mereka.

Guruh  banyak disukai para teman wanita . Wajar kalau Lely memilih Guruh. Kisah cinta monyet yang bila kuingat saat ini membuatkan tersenyum malu. Begitu konyolnya aku dan begitu percaya dirinya aku.

Masa SMP adalah masa pencarian jatidiri. Semangat belajarku masih tinggi terbukti aku menjadi juara satu saat kelas 1 dan masuk tiga besar saat kelas dua dan tiga. Aku kembali mendapat nilai tertinggi saat ujian akhir. Sebuah pencapaian membuat ayah dan ibuku bangga.

Kisah Berlanjut....

Sumber Gambar : Hipwee.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun