“Kamu kenapa Bima?” ucap Dwi
“Tidak kenapa-kenapa sayang” ucap Bima
“Lantas kenapa kamu melamun ?” tanya Dwi
“Aku hanya mencari angin segar”
“Ohh ayukk Bima kita tidur waktu sudah malam”
“Iyah sayang”
Keesokan harinya Bima terbangun seperti biasa ia kaget karena Dwi tidak ada di sisinya karena biasanya Dwi selalu ada di sisinya ketika bangun tidur. Bima pun menanyakan Dwi kepada ibu Marianti dan ibu Marianti pun tidak menemukan Dwi Laksmi. Bima pun panik dan mencari keluar bertanya kepada tetangga namun tidak ada jawaban mengenai keberadaan istrinya. Perlahan Bima mulai khawatir dan rasa cintanya mulai tumbuh seketika, ia merasa kehilangan sang bidadari kampung itu dan kini Bima mulai mencari berjam-jam namun tak dapat menemui jejak. Dia pun meminta bantuan Polisi untuk mencari keberadaan Dwi. Bima hanya bisa termenung akan kehilangan istri yang baru ia nikahi. Ia hanya bisa berdoa dan berharap akan keselamatan Dwi laksmi. Bima memasuki kamarnya ia mencari sesuatu yang bisa menjadi jejak berkaitan dengan hilangnya sang istrinya. Dan dibalik bantal ia menemukan sebuah buku yang tersembunyi ia pun membuka buku yang tampak seperti buku diary dan membaca setiap kata demi kata kalimat demi kalimat. Isi dari buku itu menyampaikan bahwa Dwi Laksmi merasa hidupnya putus asa ia tidak menemukan kenyamanan dan hanya merepotkan semua orang yang membantunya, Dwi laksmi mencintai Bima sepenuh hatinya tapi ia tidak bisa mengetahui perasaan hati orang yang dicintainya Dwi laksmi hanya bisa mengira-ngira bahwa Bima menikahinya hanya karena ingin menyelamatkan hidupnya semata.
Bima semakin menyesali dirinya sendiri ketika membaca buku itu karena ia tidak sempat mengungkapkan perasaan sepenuhnya kepada istrinya. Ia pun pergi ke kampung Rengsek mencari Dwi laksmi ia tau tempat yang suka dikunjungi oleh Dwi laksmi ketika berada dikampung itu. Bima pergi menuju taman bunga dan dia melihat perempuan memakai baju tradisional dengan rambut yang terikat sedang duduk disebuah batu besar memandangi danau yang indah. Bima pun memetik sepucuk bunga kemudian ia berjalan mendekati perempuan itu.
“Mengapa kamu mencoba menjauh dari kehidupan ku? bukankah kamu mencintaiku sepenuh hatimu? Bagaimana bisa kamu berpaling dari suamimu ini?” ucap Bima
“Bima bagaimana kamu bisa datang kesini?” ujar Dwi
“Aku hanya ingin menghampiri belahan hati yang menghilang sekejap” ucap Bima