5. Siapkan Berbagai Kebutuhan Diri dan Bayi
Selain persiapan informasi, persiapan barang-barang yang dibutuhkan juga tak kalah penting. Persiapan ini sudah bisa mulai kamu cicil untuk dipenuhi saat kehamilanmu memasuki usia 28 minggu. Lebih cepat lebih baik tentunya untuk mengurangi kecemasan dan kamu bisa dengan nyaman menunggu waktu memasuki ruang bersalin. Untuk bayimu, kamu masih bisa skip barang-barang yang kamu anggap kurang penting di awal-awal kehidupannya di dunia. Setelah semuanya siap, masukkan berbagai keperluan itu dalam satu tas yang siap kamu bawa kapan saja jika kamu sudah mulai merasakan tanda-tanda ingin melahirkan.
6. Tentukan Support System
Tentukan siapa yang akan menemanimu saat proses persalinan dimulai. Kamu perlu membicarakannya agar sang- support system  bisa mempersiapkan diri. Kamu juga harus bisa melihat dengan jeli siapa yang kamu inginkan dan mungkin untuk menjadi support systemmu. Jangan menuntut suamimu jika saja suamimu ternyata punya fobia darah. Jadi malah ngerepotin nantinya kan?
7. Persiapan Mental
Mempersiapkan diri secara psikologis sangat penting untuk mengahadapi proses persalinan, baik sebelum, saat proses bersalin maupun sesudahnya. Ketenangan menanti, sadar saat proses persalinan terjadi dan memahami peran baru sebagai seorang ibu setelah persalinan dapat mencegah komplikasi secara fisik dan sindrome lainnya.
Meski terlihat sedikit merepotkan, kebahagiaan yang akan kamu rasakan saat menjadi seorang ibu pasti akan sangat istimewa. Terlebih jika keinginan mu untuk melahirkan sang buah hati dengan persalinan normal berhasil baik tanpa ada komplikasi setelahnya. Jadi, siapkan dirimu dengan baik IBU.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H