Mohon tunggu...
Noto Susanto
Noto Susanto Mohon Tunggu... Dosen - Menata Kehidupan

Saya Sebagai Dosen, Entrepreneurship, Trainer, Colsultant Security dan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Meningkatkan Kesadaran Karyawan Melalui Coaching Program

24 November 2024   20:26 Diperbarui: 24 November 2024   20:41 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Coaching dalam pandangan penulis adalah memberikan panduan kepada karyawan secara individu yang berhubungan dengan tingkat kemampuan dan keterampilan saat menjalankan aktivitas tugas dan pekerjaan di lingkungan kerja. 

Sumber daya manusia sangat penting untuk diberikan perhatian secara individu terutama saat memberikan penilaian dan evaluasi kerja yang telah dilakukan dalam waktu tertentu. Bisa pekerjaan daily, weekly, monthly, atau yearly yang pasti kebutuhan organisasi dan perusahaan untuk memperbaiki dari bentuk kekurangan maupun kelemahan karyawan tersebut. 

Karakterisitik karyawan berbeda-beda terutama kecepatan pemahaman objek pekerjaan yang dilaksanakan sesuai prosedur kerjanya masing-masing, namun ada hal yang memerlukan panduan khusus dalam menjalankan pelaksanaan tugas teknis maupun non teknis seperti contoh karyawan A belum memahami dalam penggunaan mesin sedangkan karyawan B sedikit cuek terhadap customer yang berada di tempat kerja. 

Dari karakteristik kedua karyawan tersebut mempunyai kelemahan dalam keterampilan dan kemampuan "penggunaan mesin dan memberikan komunikasi dalam pelayanan", action-nya diajak ngobrol secara personal dan buatkan jadwal untuk diberikan coaching serta berikan target pemahaman terhadap mesin dan pelayanan tersebut.

Dengan coaching secara konsisten "karyawan merasa di manusiakan, layaknya harapan manusia lainnya dalam hal ini 'karyawan' yang mampu bekerja dengan kemampuan dan keterampilan yang bisa dihandalkan. Oleh sebab itu, jangan biarkan mereka bekerja sendiri apalagi bekerja tanpa dilakukan pengawasan, penilaian, evaluasi serta perbaikan secara berkala. 

Penjelasan Coaching Menurut Para Ahli :

Menurut (Grant 1993) "Coaching adalah sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil, dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari seorang coachee". 

Proses kolaborasi, memiliki sikap dari suatu penilaian gabungan karyawan dan pimpinan yang mempunyai peran dan tanggung jawab moral untuk memberikan panduan secara khusus terhadap seluruh karyawan yang perlu upgrade kemampuan dan keterampilan dalam bekerja. 

Fokus pada solusi, seorang pengawas dan manager sampai dengan pimpinan puncak "jangan hanya melihat dari sisi kelemahannya karyawan atau bisa menyalahkan serta memberikan perintah saja" yang perlu digaris bawahi adalah bagaimana intruksi dan petunjuk dengan panduan lebih jelas dan detail seperti mendemontrasikan, mempraktikkan, mencontohkan secara langsung dan lain sebagainya. 

Orientasi hasil, jangan bemimpi seorang leader mengharapkan karyawan dengan kinerja yang baik, tanpa melalui coaching atau panduan yang baik juga, hasil itu dibuktikan dengan karyawan tersebut mampu melakukan dan mempraktikkan dengan baik dan benar tanpa ada kesalahan artinya tingkat pemahaman sudah teruji dan dapat dipercaya oleh stakehokder lainnya.

Sistematis, dalam menjalankan pekerjaan pasti ada tingkat kelalaian dan kesalahan atau human eror, ini tindakan pencegahan dan perbaikan dari perilaku karyawan yang belum 100 % memahami prosedur kerja, sistem digitalisasi, budaya kerja, dan etika individu dalam bekerja tersebut. Seorang leader, harus peka dan sensitif terhadap tim atau bawahannya terutama ketidaktahuan karyawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun