Coaching dalam pandangan penulis adalah memberikan panduan kepada karyawan secara individu yang berhubungan dengan tingkat kemampuan dan keterampilan saat menjalankan aktivitas tugas dan pekerjaan di lingkungan kerja.Â
Sumber daya manusia sangat penting untuk diberikan perhatian secara individu terutama saat memberikan penilaian dan evaluasi kerja yang telah dilakukan dalam waktu tertentu. Bisa pekerjaan daily, weekly, monthly, atau yearly yang pasti kebutuhan organisasi dan perusahaan untuk memperbaiki dari bentuk kekurangan maupun kelemahan karyawan tersebut.Â
Karakterisitik karyawan berbeda-beda terutama kecepatan pemahaman objek pekerjaan yang dilaksanakan sesuai prosedur kerjanya masing-masing, namun ada hal yang memerlukan panduan khusus dalam menjalankan pelaksanaan tugas teknis maupun non teknis seperti contoh karyawan A belum memahami dalam penggunaan mesin sedangkan karyawan B sedikit cuek terhadap customer yang berada di tempat kerja.Â
Dari karakteristik kedua karyawan tersebut mempunyai kelemahan dalam keterampilan dan kemampuan "penggunaan mesin dan memberikan komunikasi dalam pelayanan", action-nya diajak ngobrol secara personal dan buatkan jadwal untuk diberikan coaching serta berikan target pemahaman terhadap mesin dan pelayanan tersebut.
Dengan coaching secara konsisten "karyawan merasa di manusiakan, layaknya harapan manusia lainnya dalam hal ini 'karyawan' yang mampu bekerja dengan kemampuan dan keterampilan yang bisa dihandalkan. Oleh sebab itu, jangan biarkan mereka bekerja sendiri apalagi bekerja tanpa dilakukan pengawasan, penilaian, evaluasi serta perbaikan secara berkala.Â
Penjelasan Coaching Menurut Para Ahli :
Menurut (Grant 1993) "Coaching adalah sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil, dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari seorang coachee".Â
Proses kolaborasi, memiliki sikap dari suatu penilaian gabungan karyawan dan pimpinan yang mempunyai peran dan tanggung jawab moral untuk memberikan panduan secara khusus terhadap seluruh karyawan yang perlu upgrade kemampuan dan keterampilan dalam bekerja.Â
Fokus pada solusi, seorang pengawas dan manager sampai dengan pimpinan puncak "jangan hanya melihat dari sisi kelemahannya karyawan atau bisa menyalahkan serta memberikan perintah saja" yang perlu digaris bawahi adalah bagaimana intruksi dan petunjuk dengan panduan lebih jelas dan detail seperti mendemontrasikan, mempraktikkan, mencontohkan secara langsung dan lain sebagainya.Â
Orientasi hasil, jangan bemimpi seorang leader mengharapkan karyawan dengan kinerja yang baik, tanpa melalui coaching atau panduan yang baik juga, hasil itu dibuktikan dengan karyawan tersebut mampu melakukan dan mempraktikkan dengan baik dan benar tanpa ada kesalahan artinya tingkat pemahaman sudah teruji dan dapat dipercaya oleh stakehokder lainnya.
Sistematis, dalam menjalankan pekerjaan pasti ada tingkat kelalaian dan kesalahan atau human eror, ini tindakan pencegahan dan perbaikan dari perilaku karyawan yang belum 100 % memahami prosedur kerja, sistem digitalisasi, budaya kerja, dan etika individu dalam bekerja tersebut. Seorang leader, harus peka dan sensitif terhadap tim atau bawahannya terutama ketidaktahuan karyawan.
Hal yang mendasar bahwa kualitas kerja dihasilkan dari apabila karyawan mampu memhami dan menguasai pekerjaan baik secara teknis maupun pekerjaan non teknis terhadap peningkatan kerja yang berkelanjutan. Kemudian kesadaran dari leader dan karyawan akan merasakan bahwa di coaching dan memberikan coaching akan membawa dampak positif kepada keduanya, baik dari proses pembelajaran, pengalaman yang dilalui atau kegiatan yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Tingkat Kemanfaatan Coaching Karyawan:
 1. Coaching bagian proses untuk membantu karyawan mencapai kinerja yang maksimal, mengatasi hambatan dalam bekerja dan meraih tujuan kualitas kerja yang profesional. Oleh karenanya, coaching menghasilkan kinerja karyawan yang lebih produktif.Â
2. Coaching merupakan peran dari seorang leader terhadap karyawan untuk menjadi pribadi yang lebih percaya diri dalam menjalankan tanggung jawab di perusahaan tertentu. Karena secara tidak langsung akan  bertambahnya ilmu  dan pengetahuan.
 3. Coaching akan mendorong kekuatan indvidu terutama karyawan dan pimpinan perusahan mulai dari pengawas sampai dengan pimpinan puncak, karena merasa di manusiakan layaknya  bimbingan  kepada seorang anak kandungnya sendiri, perhatian  dan kepedulian tidak membeda-bedakan  antara karyawan satu dengan karyawan lainnya.
 4. Coaching  akan mengembangkan keterampilan dengan proses panduan dan dukungan  terhadap karyawan dari ketidaktahuan menjadi tahu terutama  keilmuan yang akan di praktikkan di tempat kerja. Dengan demikian, proses  transformasi ilmu kepada karyawan  sesuai kebutuhan perusahaan dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.
 5. Coaching akan menciptakan kualitas kerja yang lebih baik dengan pendekatan secara personal atau individu karyawan, kesempatan apapun jika mendapat teguran dari pimpinan "itu bagian dari proses cocahing" dengan berbagai macam kegiatan, informasi, kejadian, dan lain sebagainya.Â
Salam Coaching Karyawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H