7. Paragraf Referensi :
Penggunaan refrensi atau sumber tulisan yang memerlukan data atau informasi, boleh digunakan dan tidak wajib juga digunakan. Namun harus dibekali dengan kekuatan mengidentifikasi dari setiap paragraf menurut pandangan penulis.
Dari refrensi yang akan kita gunakan, bisa dibedah kembali apa yang menjadi poin penting yang kita terima dari setiap refrensi atau sumber. Jika meragukan untuk menayangkan tulisan, berikan saja refrensi biar tidak terlihat kaku dan tidak membuat kita khawatir.
Referensi atau mencari sumber sama halnya dengan mengutip, agar setiap argumen penulis menjadi lebih sempurna. Baik kutipan langsung, kutipan tidak langsung, bisa refrensi dari google, informasi dari orang sekitar, berita online, dan lain sebagainya. Pastikan kita untuk tetap mengutip walaupun tidak langsung, hanya dengan membuat kesimpulan.
8. Paragraf Analisa :
Paragraf analisa merupakan menguraikan Ide dan gagasan dalam bentuk tulisan. Memberi jawaban dalam tulisan melalui sudut pandang penulis, sehingga analisa tulisan tersebut dinikmati oleh pembaca.
Sisi lain bahwa paragraf analisa mencerminkan kualitas pengalaman dan wawasan dari seorang penulis. Ketajaman memberikan pendapat dapat diukur dari perbedaan makna kata atau kalimat yang berbeda dengan orang lain. Menemukan hal yang baru dari yang dipikirkan oleh penulisÂ
Yang perlu diketahui adalah bahwa paragraf analisa, kita melihat dari uraian tulisan terutama dilihat setiap fenomena kejadian atau peristiwa tertentu. Dengan demikian, mulai dari sekarang pastikan sudah menciptakan ide baru.
9. Closing Yang Memukau :
Closing paragraf atau penutupan paragraf sama saja. Ini menjadi kehebatan penulis untuk memberikan kata dan kalimat dari seluruh tulisan yang lebih singkat dan jelas.Â
Kalimat penutup bisa saja diberikan kesimpulan isi tulisan, himbauan, saran, dan kritikan yang membuat pembaca lebih mudah memahami isi tulisan  yang disajikan oleh penulis.