Mohon tunggu...
Noto Susanto
Noto Susanto Mohon Tunggu... Dosen - Menata Kehidupan

Saya Sebagai Dosen, Entrepreneurship, Trainer, Colsultant Security dan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

6 Strategi Pembelajaran Efektif

17 Maret 2021   16:35 Diperbarui: 8 Mei 2021   22:55 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo: news.okezone.com dan photo duniadosen.com


Oleh: Noto Susanto, SE, MM, CSTMI, CPHCM, CNHRP, CHLP, CPS (Dosen Universitas Pamulang)

Trik belajar efektif membuat dosen dan mahasiswa berinteraksi satu sama lain dengan melakukan komunikasi dua arah. Menjadi harapan dari mahasiswa dan mahasiswi apabila seorang dosen mampu membuat suasana kelas aktif dan kreatif.

Mengelolah dan menguasai kelas, bagian menciptakan ide dan gagasan yang bisa dirasakan oleh setiap individu mahasiswa. Sehingga dari ide dan gagasan tersebut bisa menjadi uraian sebuah materi kelas yang bisa dihubungkan dengan situasi dan kondisi lingkungan kampus.

Pengalaman seorang dosen menjadi keberhasilan pembelajaran efektif walaupun fasilitas atau sarana dan prasarana tidak mendukung, pembelajaran bisa berjalan efektif. Hal yang sederhana saja, masing-masing mahasiswa membuat soal kemudian diskusi bersama atau berbentuk kelompok dengan diskusi, kelompok satu bertanya sedangkan kelompok dua menjawab dan seterusnya.

Selain dalam kelas belajar bisa diluar kelas juga, apalagi situasi pandemi Covid-19 memang belum boleh pembelajar tatap muka. Artinya setiap kampus manapun disarankan dari pemerintah untuk membuat strategi dengan pembelajar jarak jauh atau pembelajaran dengan menggunakan media online.

Selanjutnya dengan pembelajaran jarak jauh, efektivitas memang berbeda dengan pembelajaran tatap muka. Namun hal tersebut bisa dilakukan dengan komunikasi antara dosen dengan mahasiswa, berdiskusi hal apa saja yang menjadi hambatan. Solusi internet atau memang tidak ada sinyal atau hal lainnya, bisa disampaikan dengan tujuan untuk pembelajaran yang efektif dan lebih mudah untuk mengevaluasi kegiatan belajar mengajar tersebut.

Dengan demikian, penulis coba menterjemahkan dan menganalisa berdasarkan pengalaman dan mengabungkan kutipan dari buku " Trik A-Z Menjadi Guru Kreatif dirindui dan dicintai murid, dalam tulisan Didik, S.Pd.i dan Murtafi'atun, A,MD, S.S" dengan uraian sebagai berikut :

1. Pengalaman Penting (Critical Incident) :

Penjelasannya adalah strategi ini untuk memulai kuliah. Melibatkan mahasiswa dan mahasiswi dengan melihat pengalaman dari masing-masing individu mahasiswa tersebut, berikut uraiannya :

Pertama, dosen menyampaikan kepada mahasiswa materi. Kemudian diberikan kesempatan beberapa menit untuk mengingat-ingat pengalaman dari mahasiswa yang tidak terlupakan berkaitan dengan materi yang disampaikan.

Kedua, diskusi dan menanyakan pengalaman apa yang menurut mahasiswa yang tidak terlupakan, kemudian pelajaran dengan mengkaitkan dan menghubungkan pengalaman-pengalaman mahasiswa dengan materi yang disampaikan oleh dosen.

Dari uraian diatas, intinya antara mahasiswa berbagi pengalaman dengan materi yang berkaitan dan tetap diskusi aktif dan mencari situasi kelas yang membuat enjoy.

2. Bangkit Minat (Inquiring Mind Want To Know) :

Penjelasannya adalah teknik untuk membangkitkan keingintahuan dari mahasiswa dengan meminta membuat analisa atau kemungkinan tentang suatu topik materi pelajaran atau dengan suatu pertanyaan. Dengan uraian sebagai berikut :

Pertama, dosen membuatkan pertanyaan tentang materi yang akan disampaikan agar dapat membangkitkan minat dan motivasi. Sehingga bisa mengetahui lebih lanjut bahan diskusi dengan teman mahasiswa yang lain, lalu mahasiswa menjawab apa saja yang sesuai dengan analisa dari mahasiswa tersebut.

Kedua, dosen agar menghindari memberikan jawaban secara langsung, dengan mengumpulkan analisa dari mahasiswa dan mahasiswi tentang jawaban yang benar. Kemudian pertanyaan dari mahasiswa tersebut, sebagai penghubung untuk mengajarkan apa yang akan diterima oleh mahasiswa.

Yang pada intinya mengajak para mahasiswa dan mahasiswi, aktif dalam ingin tau dan membangun agar lebih memikirkan suatu materi yang diberikan dosen.

3. Tim Pendengar (Listening Teams) :

Penjelasanya adalah strategi untuk membantu mahasiswa tetap konsentrasi dan fokus dalam pelajaran yang menggunakan presentasi materi yang disampaikan. Serta bentuk kelompok kecil, agar mempunyai tanggung jawab dalam menjalankan tugas yang diberikan oleh dosen. Dengan uraian sebagai berikut :

Pertama, dosen menentukan kelompok mahasiswa untuk penanya. Sehingga memberi pertanyaan minimal dua berkaitan dengan materi yang baru saja disampaikan dan sebagai kelompok pendukung, mencari ide-ide yang disetujui dipandang berguna dari materi pelajaran yang baru saja disampaikan.

Kedua, dosen menentukan penentang dan pemberi contoh, dengan tugas mencari ide-ide yang tidak disetujui dari materi yang telah disampaikan dan memberikan contoh yang spesifik atau penerapan pelajaran yang diberikan oleh dosen.

Ketiga, dosen menyampaikan materi dengan ceramah atau presentasi. Setelah selesai diberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok menyelesaikan dan menyampaikan hasil dari tugas mahasiswa dan mahasiswi.

Kesimpulannya adalah, dosen memberikan empat bagian atau lebih dengan berbeda-beda, seperti tim pemberi pertanyaan, tim menjawab pertanyaan, tim yang memberikan contoh, tim yang memberikan contoh, dan tim lainnya dengan melihat jumlah mahasiswa. Dengan demikian ini menjadi strategi yang sangat aktif dari materi yang disampaikan oleh dosen.

4. Saling Tukar Pengetahuan (Aktive Sharing Pengetahuan) :

Penjelasannya adalah  digunakan untuk mengetahui dan melihat tingkat kemampuan mahasiswa di samping tim. Dengan uraiannya sebagai berikut :

Pertama, dosen membuat pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran yang disampaikan seperti pertanyaan berupa pilihan ganda, melengkapi kalimat, kuis, dan mahasiswa diminta untuk menjawab dengan sebaik-baiknya.

Kedua, dosen memastikan jika mahasiswa mengalami kesulitan dari beberapa jawaban atau ragu, minta mahasiswa untuk mencari teman yang bisa menjawab pertanyaan, sampaikan kepada mahasiswa untuk saling membantu bukan bertanya keseluruhan jawaban.

Ketiga, dosen memastikan apabila selesai dalam menjawab pertanyaan, mahasiswa tersebut dipersiapkan duduk kembali kemudian dengan melakukan memeriksa jawaban. Sedangkan dosen menjawab dan menjelaskan jawaban yang tidak bisa dijawab oleh mahasiswa tersebut.

Dengan demikian, pengetahuan dari masing-masing mahasiswa bisa dijadikan pembahasan dalam mengabungkan materi dan dosen memberikan pandangan dalam pertanyaan dan jawaban dari diskusi mahasiswa.

5. Semua Bisa Jadi Dosen (Everyone Is A Teacher Hera ) :

Penjelasannya adalah untuk mengajak semua mahasiswa menjadi partisipasi kelas secara keseluruhan secara individual. Kesempatan mahasiswa menjadi sebagai teman dalam kegiatan belajar didalam kelas, sehingga menjadi lebih aktif. Berikut uraiannya :

Pertama, dosen memberikan selembar kertas kepada seluruh mahasiswa kemudian diintruksikan untuk menulis atau pertanyaan tentang materi pelajaran yang sedang di pelajari. Lalu dosen meminta kertas tersebut dikumpulkan dan diacak kertas kemudian bagikan kepada mahasiswa dan pastikan mahasiswa tidak membuat soal ditulis sendiri.

Kedua, dosen memastikan masing-masing mahasiswa untuk membaca dalam hati pertanyaan tersebut dan mencari jawabannya, peran mahasiswa secara sukarela untuk membacakan pertanyaan dan membacanya. Setelah jawaban yang diberikan agar diminta mahasiswa lainnya untuk menambahkan dan semua mahasiswa berperan aktif.

Uraian diatas, dapat diberikan kesimpulan setiap mahasiswa menjadi lebih percaya diri dan merasa dihargai karena bisa diberikan kesempatan dalam memberikan pertanyaan dan menjawab dari pertanyaan tersebut.

6. Pesan Berantai (Chain Messanges) :

Penjelasannya adalah permainan digunakan untuk melibatkan mahasiswa secara aktif dengan penekanan audio atau pendengaran. Dosen mengenalkan kosakata baru dengan penjelasan untuk permainan pesan berantai, kemudian diberikan 4-5 kelompok dengan 2 kelompok yang ditandingkan. Dengan uraiannya sebagai berikut :

Pertama, dosen melakukan bisikan kepada 2 mahasiswa masing-masing perwakilan kelas yang berdiri paling belakang barisannya lalu memberikan aba-aba mulai agar mahasiswa segera membisikkan pesan ke temannya secara berantai.

Kedua, dosen memberikan batas waktu dengan jawaban sebaik-baiknya, jika mahasiswa kesulitan beberapa jawaban untuk saling membantu pertanyaan jawaban teman yang lain, kemudian diselesaikan dengan baik dari pertanyaan dan dosen menjelaskan ulang bagi mahasiswa tidak menjawab dari pertanyaan tersebut.

Kesimpulannya adalah agar mahasiswa lebih peduli dan aktif untuk berdiskusi dengan teman mahasiswa lainnya terutama dalam menyampaikan kosakata atau materi yang disampaikan oleh dosen.

Selanjutnya dari uraian diatas, masih banyak fenomena dosen belum menyesuaikan dan beradaptasi pembelajaran efektif karena berbagai macam alasan dan sudah menjadi kebiasaan dan karakter. Semoga 6 strategi diatas bisa membantu dan mengajak seluruh dosen Indonesia produktif, aktif dan efektif dalam proses belajar mengajar baik dikelas atau tatap muka dan melalui online melalui E-learning.

Dari penjelasan diatas dapat diberikan kesimpulan, sebagai berikut :

1.Pembelajaran efektif membangkitkan  motivasi belajar mahasiswa dan mahasiswi.

2.Pembelajaran efektif membuat dosen dan mahasiswa menjadi lebih aktif, terutama dalam metode belajar baik diskusi, menjawab dan bertanya dari materi yang diberikan oleh dosen.

3.Pembelajaran efektif membuat mahasiswa lebih semangat belajar dan tentunya merindukan dosen yang bisa mengajarkan secara aktif.

4.Pembelajaran efektif mencari inovasi dan pengembangan dalam metode pembelajaran selanjutnya.

5.Pembelajaran efektif membangun integritas dan personal brand seorang dosen, yang selalu diingat oleh mahasiswa dan mahasiswi.

Dengan demikian, semoga bermanfaat jika ada kekeliruan mohon dimaklumi.

Salam Pembelajaran Efektif...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun