Menurut Wirawan (2008 : 122) iklim organisasi adalah persepsi anggota organisasi baik secara individual atau kelompok dan mereka yang secara tetap berhubungan dengan organisasi mengenai apa yang ada atau terjadi dilingkungan internal organisasi secara rutin, yang mempengaruhi sikap dan perilaku organisasi dan kinerja.
 Gaya kepemimpinan menurut Sedarmayanti (2013 : 131) merupakan sekumpulan ciri yang digunakan pemimpin untuk mempengaruhi bawahan agar sasaran tercapai.
Sedangkan kenyamanan dalam bekerja dapat diterjemahkan kondisi karyawan merasa aman, senang, dihargai, tidak ada beban pikiran. Dan kenyamanan bekerja salah satu faktor penting dalam keberhasilan karyawan dan perusahaan atau organisasi.
Analisa definisi dari ketiga poin di atas antara iklim organisasi dan gaya kepemimpinan adalah terdapat kalimat yang mempengaruhi artinya bahwa pengertian tersebut, untuk mempengaruhi karyawan baik individu atau kelompok dengan tujuan karyawan bisa bekerja dengan tenang, merasa aman, dan tidak beban pikiran apapun.
Kenyamanan dalam bekerja sangat besar dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan, iklim dan budaya organisasi, karena faktor tersebut didukung oleh berbagai macam kegiatan karyawan. Apabila aktifitas karyawan tersebut berjalan dengan profesional secara tidak langsung, rasa nyaman dalam bekerja tentunya tercipta dengan kondusif. Artinya semua prosedur dapat dijalankan sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau organisasi tersebut.
Selanjutnya analisis faktor penyebab karyawan tidak tercipta kenyamanan dalam bekerja adalah :
1. Kemampuan dan keahlian karyawan
Pimpinan perusahaan menilai keahlian atau kepandaian dalam bekerja terhadap aktifitas karyawan, menjadi perhatian khusus. Mengapa demikian dengan melihat kemampuan tersebut bisa di analisa pengembangan terhadap karyawan tersebut.Â
Keberhasilan dalam mengelolah dan memimpin organisasi dapat memberikan semangat dan motivasi yang tinggi terhadap aktifitas karyawan. Terutama terhadap senior dan junior, lama bekerja atau karyawan baru masuk, Tentunya menjadi penilaian yang berbeda. Sehingga pemimpin tersebut memberikan penilaian tidak membedakan antara senior dan junior tersebut.
2. Peduli dan Adil terhadap Karyawan
Pemimpin memberikan contoh tanggung jawab dan kepercayaan yang sama terhadap kegiatan karyawan. Baik dari sikap dan perilaku atau tindakan dan ucapan menjadi pusat perhatian bagi karyawan terhadap pimpinannya.