Mohon tunggu...
Bapa Quin
Bapa Quin Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

"Belajar merupakan cara untuk merdekakan diri dari penjajahan dunia"

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Black Brothers, Pranata Cara yang Menuturkan Kehijauan dan Pendidikan Lingkungan Melalui Teks Lagu

13 April 2019   20:13 Diperbarui: 20 Agustus 2019   20:58 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perlu saya jelaskan apa arti istilah "Green Grammar" agar kita sama dalam memahami apa yang sedang saudara baca. Green Grammar", merupakan istilah yang saya kutip dari artikel ilmiah dalam Jurnal Noken dari Mokoagaouw, (2013:66), dengan jelas menjelaskan bahwa:

"Green Grammar atau yang biasanya disebut 'tata bahasa berwawasan lingkungan', pada dasarnya bisa dimaknai sebagai sebuah cara 'memanfaatkan' bahasa (khususnya tata bahasa) secara kritis sebagai sebuah sarana untuk merepresentasikan pelbagai aspek yang ada di dalam dunia, termasuk aspek ekologi (lingkungan).

Green grammar, sebenarnya tidak berhenti pada fungsinya sebagai sarana merepresentasikan pelbagai aspek yang ada di dalam dunia, karena konsep green graammar secara kritis sesungguhnya juga mencakup adanya pengungkapan atau 'pembongkaran' pelbagai pola interaksi sosial sekaligus pola-pola sikap institusi yang secara negatif memengaruhi lingkungan.

Saya berpikir bahwa, pendidikan lingkungan dalam artian yang kritis adalah untuk mengungkap atau 'membongkar' pelbagai pola interaksi sosial dan juga sikap institusi (manusia) yang secara negatif memengaruhi lingkungan melalui cara membahasakannya (menuturkan) pesan-pesan kehijauan.

Pendidikan lingkungan hidup (Environmental Education) adalah suatu proses untuk membangun populasi manusia di dunia yang sadar dan peduli terhadap lingkungan secara total (keseluruhan) dan segala masalah yang berkaitan dengannya, dan masyarakat yang memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dan tingkah laku, motivasi serta komitmen untuk bekerja sama, baik secara individu maupun keloktif untuk dapat memecahkan berbagai permasalahan lingkungan saat ini, dan mencegah timbulnya masalah baru.

Teks lagu yang menggambarkan keindahan alam, merupakan sebuah pemahaman kritis tentang 'ilmu alam' yang berguna memecahkan masalah-masalah lingkungan di masyarakat. Sebab dalam dimensi aksiologis linguistik terapan (applied linguistik), khususnya pembelajaran dan pengajaran bahasa berbasis lingkungan benar-benar bermakna dalam teks-teks lagu mereka yang ber-tema-kan alam. Kebermaknaan secara aksiologis berkaitan dengan "nasib" alam, baik lokal maupun global. (Mbete, 2013:418).

Black brothers memainkan fungsinya sebagai 'pranata (pengatur) dan edukator (pendidik)' yang memberikan pencerahan 'ilmu alam' dalam konteks teks lagu dalam musikalisasi yang sedang saya bahas yaitu 'pantai pasir dua'. Kalau disimak secara eksplisit, ada kekuatiran rusaknya alam, apabila kita (manusia) tidak ikut menjaganya. 

Memang kita manusia sangat bergantung pada alam, sehingga dapat berdimensi sebagai penjaga (melestarikan) atau perusak. Hubungan manusia dengan alam sangat dipengaruhi oleh cara pandang manusia terhadap alam itu sendiri, yang menempatkan manusia sebagai subjek utama dalam hubungannya dengan alam semesta (Muhaimin, 2015:1). Kita tidak boleh menyia-nyiakan anugerah bumi yang diberikan oleh Tuhan untuk manusia dan makhluk lainnya.

Ada kekuatiran di sana, dalam konteks pembangunan dan pertumbuhan manusia yang terus menerus menggerus mengisi alam. Pertambahan penduduk yang sangat cepat menyebabkan meningkatnya segala kebutuhan baik perorangan maupun kebutuhan sosial. Pemenuhan kebutuhan inilah yang memunculkan masalah lingkungan. Dengan kata lain masalah lingkungan muncul karena keinginan untuk memenuhi kebutuhan secara perseorangan maupun sosial.

Dapatlah diartikan bahwa segala sesuatu yang merintangi atau menghalangi keinginan manusia, harus disingkirkan bahkan alam (lingkungan) sekalipun. Masalah lingkungan yang dihadapi sekarang diakibatkan oleh tindakan manusia sendiri yang tidak pernah puas dalam memenuhi kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan yang tidak pernah puas inilah yang mengakibatkan kerusakan lingkungan.

Manusia yang cerdas adalah manusia yang memahami konteks diri dan keberadaannya, untuk melakukan adaptasi lingkungan sebagai proses sepanjang hayat, dengan melihat alam (lingkungan) sebagai tempat (ruang) belajar tentang keindahan, keserasian, keseimbangan, dan penghidupannya. Kecerdasan inilah yang dibutuhkan kita manusia dalam memaknai situasi dan kondisi kita saat ini untuk menjaga dan melestarikan alam yang merupakan pinjaman dari anak cucu kita.

"Pasir dua tak kan ku lupa, 'ntuk jadikan lambang keindahan"

(BB)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun