Mohon tunggu...
Norberth Javario
Norberth Javario Mohon Tunggu... Konsultan - Penjaga Perbatasan

Menulis semata demi Menata Pikiran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Latto-Latto, Benarkah Berbahaya?

9 Januari 2023   20:10 Diperbarui: 16 Januari 2023   07:25 1129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di lain waktu, kuku jari kaki teman sekolah SD nyaris lepas saat salah menendang batu tatkala kami bermain bola sepak di halaman sekolah. Sepak bola adalah santapan kami sehari-hari. Pada musim main layangan, ada satu momen di mana teman satu kampung terluka parah pada telapak tangannya akibat tergores benang gelasan. Dan masih banyak kecelakaan terjadi manakala anak-anak jaman kami bermain.

Bagi kami dulu (dan bagi banyak orang dulu), tak ada permainan yang tak berisiko. Jika itu berbahaya, mustahil bisa diceritakan saat ini, malah dianggap sejarah manis.

Kenyataannya, latto-latto tak berbeda. Seperti juga permainan lainnya, risiko latto-latto memang ada seperti diberitakan media, namun tak perlu latah atau panik dengan melarangnya. Fokus tak perlu diarahkan ke peristiwa negatif. Hal ini bukan berarti menganggap remeh kecelakaan yang sudah terjadi.

Bukan juga tak berempati pada si korban dan keluarganya. Tidak sama sekali. Yang mau dikatakan adalah, yang terjadi itu persentasenya teramat kecil dibanding jutaan anak yang bermain dengan riangnya.

Seorang gadis kecil bermain latto-latto (Dokpri)
Seorang gadis kecil bermain latto-latto (Dokpri)

Memang tak ada angka pastinya namun jika sering-sering menimbulkan bahaya, pastilah sudah dilarang sama sekali dan tamatlah permainan itu.

Sikap yang perlu ditingkatkan adalah pengawasan pada faktor keamanan: kekuatan tali dan kerapatan bolanya, juga agar anak tak lupa diri sehingga bisa melakukan hal lainnya secara seimbang.

JAVARIO

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun