Mohon tunggu...
Nora Handayani
Nora Handayani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Surat Cinta untuk Bunda

26 Desember 2022   22:07 Diperbarui: 26 Desember 2022   22:34 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"engga, Bunda belum ngantuk. Baska mau cerita gak? biar lega juga kan?"

Baskara terdiam mengehela nafas sejenak dan memulai menceritakan isi kepalanya, "Baska capek Bun, tiap hari dikatain kayak gitu Bas--"

"Apa?! kamu dikatain kayak gitu tiap hari? kenapa gak cerita sama Bunda sih?!"

"Bunda, Baska belum selesai ngomong dengerin dulu" Aisyah terdiam. 

"Baska tau apa yang mereka omongin itu bener, Baska itu cuma anak cacat, kerjaannya cuma bikin Bunda susah, baska tu cuma beban buat Bunda. Tiap hari Baska coba mati-matian bersyukur dengan keadaan Baska... Tapi nyatanya gak semudah itu bunda". 

Baskara menghela nafas, dadanya terasa sesak bahkan air mata yang telah ia tahan-tahan jatuh ke pipinya, "Kenapa aku berbeda bunda? kenapa Tuhan ambil kaki aku? kenapa Tuhan segininya banget nguji aku? Aku gak kuat, aku mau nyusul ayah aja rasanya"

hening...

Aisyah menatap putranya sendu, tangannya mengusap-usap ujung kepala Baskara. "Baska gak boleh gitu, gak baik nak. Baska tau gak apa yang bikin Bunda semangat setiap hari?".

Baska  menautkan alisnya, ia menggelengkan kepalanya tanda tak tau. "jawabannya adalah Baska, Baska yang udah bikin Bunda semangat tiap harinya, semangat buat kerja, dan semangat buat bahagiain Baskara. Dan Baska juga jangan sekali-kali berpikiran bahwa Baska tu beban buat Bunda, engga Baska, engga sama sekali. Hmm... Baska tau? kenapa Tuhan ciptain kekurangan?"

Baska terdiam sejenak lalu menggeleng kepala, "engga Bunda, emangnya kenapa?" tanya Baskara.

"Tuhan ciptain kekurangan biar manusia tau dengan yang namanya: bersyukur"... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun