Mohon tunggu...
Noprianto
Noprianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya gemar dengan Pendidikan Politik Lingkungan Hidup, membaca dan menulis sebab itu adalah motivasi untuk saya melangkah di masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merawat Generasi Guru sebagai Pelopor Masa Depan

26 November 2023   09:34 Diperbarui: 26 November 2023   09:42 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Ariezta Slankerz Luwuk

PENDAHULUAN

Dalam kamus bahasa Indonesia, guru diartikan sebagai orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya) mengajar. Kata guru dalam bahasa Arab disebut disebut mu'allim dan dalam bahasa inggris teacher itu memang memiliki arti sederhana, yakni seorang yang pekerjaannya mengajar orang lain. Abuddin Nata mendefenisikan guru adalah seseorang yang memberi bimbingan, arahan dan ajaran.

Dalam undang-undang No.14 tahun 2005 di jelaskan bahwa: Guru adalah pendidik propfesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Menurut Ahmad Tafsir pendidik adalah siapa saja yang bertanggung jawab atas perkembangan anak.

Pendidikan adalah pondasi utama bagi kemajuan suatu bangsa, dan guru memiliki peran kunci dalam membentuk generasi penerus. Oleh karena itu merawat generasi guru sebagai pelopor masa depan menjadi hal yang krusial. Meningkatkan kualitas dan kesejahteraan guru tidak hanya memberikan dampak positif pada pendidikan, tetapi juga pada kemajuan suatu negara.

Generasi guru yang berkualitas adalah investasi dalam pembangunan masa depan. Penting untuk memberikan perhatian khusus pada pelatihan dan pengembangan profesional guru. Program pelatihan yang berkelanjutan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan guru, memastikan bahwa mereka selalu update dengan perkembangan terbaru dalam pendidikan. Dukungan ini tidak hanya harus datang dari pemerintah, tetapi juga dari sekolah, lembaga pendidikan, dan masyarakat.

Selain pelatihan, aspek kesejahteraan guru juga perlu diperhatikan. Kesejahteraan guru tidak hanya mencakup aspek finansial, tetapi juga aspek psikologis dan sosial. Meningkatkan gaji guru adalah langkah awal yang penting, tetapi juga perlu memberikan dukungan emosional dan psikologis agar mereka dapat menjalankan tugas mereka dengan baik. Guru yang merasa dihargai dan didukung cenderung memberikan dampak positif pada peserta didiknya.

Pemerintah juga memiliki peran besar dalam menciptakan kebijakan yang mendukung merawat generasi guru. Kebijakan yang memberikan insentif, peningkatan gaji, dan tunjangan lainnya akan mendorong orang untuk memilih profesi menjadi guru. Selain itu, kebijakan harus berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan dan lingkungan kerja yang kondusif bagi pengembangan guru.

Selain itu, perlu diperkuat kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat dalam merawat generasi guru. Program mentor-murid, kolaborasi antar sekolah, dan inisiatif lainnya dapat memperkuat komunitas pendidikan. Ketika semua pihak bersatu untuk mendukung guru, hasilnya adalah pembentukan generasi muda yang lebih berkualitas.

Merawat generasi guru sebagai pelopor masa depan bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau lembaga pendidikan, tetapi tanggung jawab bersama seluruh masyarakat. Dengan memberikan perhatian dan dukungan pada guru, kita berinvestasi dalam pembangunan generasi penerus yang cerdas, kreatif, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Melalui sinergi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung dan merawat generasi guru agar menjadi pelopor perubahan positif bagi masa depan.

PERAN GURU DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER

Peran guru dalam pembentukan karakter siswa tidak dapat diabaikan. Guru bukan hanya sebagai penyampai pengetahuan akademis, tetapi juga sebagai pembimbing dalam pengembangan nilai-nilai moral dan etika. Dalam hal ini, peran guru memiliki dampak yang signifikan pada perkembangan karakter generasi muda.

Zakiah Darajat (2000) menekankan bahwa kepribadian itulah yang akan menentukan apakah ia menjadi pendidik dan pembina yang baik bagi anak didiknya, ataukah akan menjadi perusak atau penghancur bagi masa depan anak didiknya. Dalam Undang-undang Guru dan Dosen dikemukakan kompetensi kepribadian adalah "kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik". Kompetensi personal ini mencakup kemampuan pribadi yang berkenaan dengan pemahaman diri, penerimaan diri, pengarahan diri, dan perwujudan diri.

Pertama-tama, guru memiliki tanggung jawab untuk menjadi teladan bagi siswa. Tindakan dan sikap guru secara langsung memengaruhi cara siswa melihat dunia dan merespon situasi. Dengan menunjukkan integritas, kejujuran, dan tanggung jawab, guru memberikan contoh yang positif bagi siswa, membantu mereka membentuk karakter yang kuat dan beretika.

Selanjutnya, guru memiliki kesempatan unik untuk membimbing siswa dalam mengembangkan keterampilan sosial dan emosional. Melalui interaksi sehari-hari di kelas, guru dapat membantu siswa memahami nilai-nilai seperti kerjasama, empati, dan toleransi. Pembelajaran ini tidak hanya berlangsung dalam konteks akademis, tetapi juga melibatkan kehidupan sehari-hari, membentuk karakter siswa dalam berbagai aspek.

Selain itu, guru memiliki peran penting dalam membantu siswa mengatasi konflik dan tantangan moral. Dalam menghadapi situasi yang menimbulkan dilema etika, guru dapat memberikan panduan dan dorongan kepada siswa untuk membuat keputusan yang baik. Dengan memberikan ruang bagi diskusi terbuka tentang nilai-nilai moral, guru membantu membentuk pemikiran kritis dan reflektif pada siswa.

Penting untuk diakui bahwa pembentukan karakter bukanlah tugas yang hanya terbatas pada keluarga atau lingkungan sosial. Guru memiliki andil besar dalam membantu siswa memahami dan menginternalisasi nilai-nilai yang akan membentuk pondasi perilaku mereka di masa depan. Oleh karena itu, pelatihan dan pendidikan bagi guru dalam aspek pembentukan karakter juga perlu ditingkatkan.

Dalam kesimpulannya, peran guru dalam pembentukan karakter siswa sangat signifikan. Melalui teladan, bimbingan, dan pembelajaran moral, guru membantu membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang kuat, etis, dan mampu berkontribusi positif dalam masyarakat.

PERLINDUNGAN DAN PENGHARGAAN GURU

Perlindungan dan penghargaan terhadap guru merupakan aspek krusial dalam membangun sistem pendidikan yang kuat dan berkelanjutan. Guru, sebagai garda terdepan dalam memberikan pendidikan, memerlukan perlindungan terhadap hak-hak mereka agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Di samping itu, penghargaan terhadap kontribusi mereka menjadi kunci dalam memotivasi dan mempertahankan kualitas sumber daya manusia di bidang pendidikan.

Perlindungan guru mencakup berbagai aspek, termasuk hak-hak kerja, keamanan, dan perlindungan hukum. Kesejahteraan guru tidak hanya terbatas pada gaji yang layak, tetapi juga pada kondisi kerja yang aman, lingkungan yang mendukung, dan perlindungan dari pelecehan atau ancaman. Sistem pendidikan yang memberikan perlindungan menyeluruh akan menciptakan kondisi di mana guru dapat fokus pada tugas utamanya: memberikan pendidikan berkualitas kepada generasi muda.

Selain perlindungan, penghargaan terhadap guru juga sangat penting. Penghargaan ini dapat berupa pengakuan atas prestasi, peningkatan gaji yang adil, dan insentif lainnya. Menghargai kontribusi guru adalah investasi jangka panjang dalam pembangunan pendidikan. Guru yang merasa dihargai cenderung lebih termotivasi, memiliki semangat kerja yang tinggi, dan berkontribusi lebih baik terhadap kemajuan pendidikan.

Pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat memiliki peran dalam memastikan perlindungan dan penghargaan bagi guru. Sistem kebijakan yang mendukung hak-hak guru, peningkatan gaji yang berkelanjutan, dan program penghargaan yang transparan perlu diimplementasikan. Selain itu, peran masyarakat dalam mengakui kontribusi guru dan membentuk apresiasi terhadap profesi ini juga sangat penting.

Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan, perlindungan dan penghargaan bagi guru tidak dapat diabaikan. Ini merupakan investasi dalam masa depan bangsa, memastikan bahwa generasi muda menerima pendidikan yang terbaik dari mereka yang mendidik. Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung dan memberikan apresiasi, kita dapat memastikan bahwa guru dapat menjalankan tugas mereka dengan penuh dedikasi dan berkontribusi pada pembentukan masyarakat yang lebih cerdas dan beradab.

PERAN GURU SEBAGAI PEMIMPIN

Mulyana (2010). Berpendapat bahwa seorang guru diartikan sebagai arsitek sumber daya manusia yaitu orang yang dapat merekonstruksi atau membangun situasi. Guru mengetahui bahwa kemampuan setiap peserta didik satu dengan yang lain berbeda, guru harus mampu membuat pembelajaran yang sesuai bagi peserta didik agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

Peran guru sebagai pemimpin di dalam kelas dan dalam proses pendidikan secara keseluruhan sangat krusial. Sebagai pemimpin, guru tidak hanya bertanggung jawab untuk menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga membimbing, menginspirasi, dan membentuk karakter siswa.

Sebagai pemimpin pendidikan seorang guru tugasnya tidak hanya menyampaikan informasi kepada peserta didik, tetapi harus kreatif memberikan layanan dan kemudahan belajar kepada peserta didik. Seorang guru harus menjadi guru yang kompeten yaitu guru yang mempunyai kemampuan mengerjakan semua tugas yang terdapat dalam pengajaran yang efektif

Burden & Byrd, (2003). Mengemukakan Guru yang kompeten adalah guru yang bisa menjadi pemimpin yangdisukai, dipercaya, mampu membimbing, berkepribadian, serta abadi sepanjang masa artinya peserta didik dapat belajar dalamsuasana yang menyenangkan, semangat, danberani mengemukakan pendapat sehingga peserta didik tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang siap beradaptasi, menghadapi berbagai kemungkinan dan tantangan. S

Dalam kelas, guru bertindak sebagai pemimpin yang memberikan arah dan membuka pintu kesempatan bagi perkembangan intelektual dan emosional siswa. Kemampuan guru dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar, memotivasi siswa, dan membimbing mereka melalui tantangan akademis memainkan peran penting dalam pengembangan potensi siswa.

Selain itu, guru juga berperan sebagai pemimpin moral. Mereka membawa nilai-nilai etika dan moral ke dalam pembelajaran, membentuk sikap dan perilaku siswa. Dengan menjadi contoh dalam tindakan dan perkataan, guru membimbing siswa untuk mengembangkan pemahaman tentang integritas, tanggung jawab, dan empati.

Peran pemimpin guru tidak hanya terbatas pada kelas, tetapi juga mencakup kepemimpinan di tingkat sekolah. Guru sering kali terlibat dalam pengambilan keputusan, mengambil inisiatif untuk meningkatkan kualitas pendidikan, dan berkolaborasi dengan rekan-rekan mereka. Dalam kapasitas ini, guru berkontribusi pada pengembangan visi dan misi sekolah serta ikut serta dalam merancang strategi untuk mencapai tujuan pendidikan.

Pentingnya peran guru sebagai pemimpin menekankan pentingnya pengembangan keterampilan kepemimpinan dalam pendidikan. Melalui pelatihan dan dukungan yang tepat, guru dapat meningkatkan keterampilan kepemimpinan mereka untuk mengatasi tantangan kompleks dalam dunia pendidikan.

Dalam rangka membangun generasi yang unggul, guru harus diberdayakan sebagai pemimpin yang mampu membentuk tidak hanya kecerdasan intelektual, tetapi juga karakter yang tangguh dan moral. Mendorong peran guru sebagai pemimpin adalah investasi jangka panjang dalam masa depan pendidikan dan perkembangan masyarakat.

Sumber: Ariezta Slankerz Luwuk
Sumber: Ariezta Slankerz Luwuk
KESIMPULAN

Dalam kesimpulan, merawat generasi guru sebagai pelopor masa depan adalah tugas bersama yang memerlukan perhatian serius dari pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat. Investasi dalam pelatihan, pengembangan profesional, dan kesejahteraan guru akan membentuk pondasi pendidikan yang berkualitas. Perluasan program dukungan, insentif, dan peningkatan gaji akan mendorong individu untuk memilih profesi guru. Kebijakan yang mendukung perlindungan hak-hak guru dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif akan meningkatkan kualitas pengajaran. Dengan sinergi antara berbagai pihak, kita dapat menciptakan generasi guru yang tidak hanya memiliki pengetahuan yang mendalam tetapi juga berdedikasi dan bersemangat. Merawat generasi guru bukan hanya investasi dalam pendidikan, tetapi juga investasi dalam masa depan masyarakat dan negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun