Mohon tunggu...
noor johan
noor johan Mohon Tunggu... Jurnalis - Foto Pak Harto

pemerhati sejarah

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jenderal Soedirman, Jenderal AH Nasution, Jenderal Soeharto, dan Jenderal Kunto Arief Wibowo

28 Desember 2024   09:47 Diperbarui: 28 Desember 2024   09:47 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artikel itu cukup halus untuk tidak menyinggung siapa pun. Namun, pada alinea terakhir, pesan yang disampaikan cukup tegas;  "Jika sikap abai dan tidak peduli terhadap etika politik menjadi ancaman terhadap pertahanan dan keamanan, TNI agaknya harus sedikit maju mengambil posisi"

Selain mendapat apresiasi dari berbagai kalangan yang selama ini mencermati TNI seperti mati suri, artikel Jenderal Kunto juga mendapat kritik tajam dari yang menganggap prajurit TNI tidak boleh  berpolitik.

Artikel itu   merupakan  pernyataan politik yang dibuat oleh prajurit militer aktif, dan dianggap mengganggu  kehidupan demokrasi dan supremasi politik sipil.

Hingga tiga bulan setelah artikel itu tayang di KOMPAS, Mayor Jenderal Kunto dicopot dari jabatannya sebagai Pangdam Siliwangi.                                                                                  

Ia ditempatkan pada jabatan yang kurang strategis sebagai Wakil Komandan Kodiklat, kemudian dipindahkan lagi sebagai Staf Ahli Bidang Ekonomi Setjen Wantannas.

Setelah setahun lebih karir militernya dikarantina, bintang Mayor Jenderal Kunto kembali bersinar.                                                                                                                                            

Presiden Prabowo mempromosi Mayor Jenderal Kunto menjadi Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I, sebuah jabatan yang memegang kendali puluhan ribu prajurit, sekaligus menaikkan pangkat menjadi Letnan Jenderal.

Politik Tentara Politik Negara

Seperti diamanatkan oleh Pak Dirman, TNI tidak memiliki warna politik, politik TNI adalah Politik Negara.

Demi kepentingan negara semata, prajurit-prajurit TNI bertindak seperti dilakukan Jenderal Soedirman, Jenderal AH Nasution, Jenderal Soeharto dan Jenderal Kunto.                              

Pada awal kemerdekaan, pemerintah terlambat membentuk tentara.                                        

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun