Mohon tunggu...
noor johan
noor johan Mohon Tunggu... Jurnalis - Foto Pak Harto

pemerhati sejarah

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jenderal Besar Soedirman, Jenderal Besar Abdul Haris Nasution dan Jenderal Besar Muhammad Soeharto

30 September 2023   14:00 Diperbarui: 30 September 2023   14:05 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jenderal Besar Abdul Haris Nasution & Jenderal Besar Muhammad Soeharto (foto Sekneg)

Agresi militer  kedua, Belanda berhasil menduduki Ibukota Perjuangan Yogyakarta.  Letnan Kolonel Soeharto meminpin Brigade X/Werhkreise III menyerang kedudukan Belanda Yogya dan berhasil menduduki kota Yogya selama enam jam. Serangan ini dikenal dengan Serangan Umum 1 Mareta 1949.

Tahun 1962, Mayor Jenderal Soeharto ditunjuk  oleh Presiden Soekarno sebagai Panglima Komando Mandala,  untuk merebut Irian Barat dari tangan Belanda.

Panglima Komando Mandala Mayor Jenderal Soeharto menjabarkan strategi militer  Operasi Jayawijaya. Operasi Jayawijaya adalah operasi militer terbesar yang pernah dilakukan oleh Tentara Nasional Indonesia, melibatkan hampi  empat pulut ribu prajurit yang terdiri dari matra Darat, Laut, Udara, dan Kepolisian, sekaligus sebagi  operasi lintas udara dan operasi kapal selam.

Tanggal 1 Oktober 1965, gerombolan G30S/PKI menculik dan membunuh enam jenderal dan satu perwira Angkatan Darat. Dari jenderal-jenderal Angkatan Darat yang tersisa, adalah Mayor Jenderal Soeharto yang pertama kali memutuskan menumpas kudeta berdarah ini,  menyelamatkan  Indonesia  menjadi negara komunis.

                                                                                                         

Mempertimbangkan perlunya menghargai jasa-jasa dan prestasi jenderal-jenderal Tentara Nasional Indonesia yang sukses melampoi beban tugasnya,  pada 5 Oktober 1997, Jenderal Soedirman, Jenderal Abdul Haris Nasution, Jenderal Muhammad Soeharto, dianugerahi pangkat kehormatan "Jenderal Besar Bintang Lima."

Ke depan akan sulit bagi prajurit-prjurit TNI menyandang pangkat Jenderal Besar Bintang Lima kecuali terjadi Perang Dunia ketiga, dan dalam perang itu sang prajurit  berprestasi melampoi beban tugasnya. Njn.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun