Tak hanya itu, keledai ternyata masih memiliki kelebihan lainnya yang dapat kita petik hikmah darinya. Tidak ada yang memungkiri bahwa keledai merupakan binatang pekerja berat. Dia bukan pemalas, tetapi hanya tampak malas. Walaupun keledai adalah binatang yang lambat, tetapi ia adalah jenis binatang yang mampu menerima dan menahan beban apapun selama keempat kakinya masih mampu menahan beban yang dipikulnya. Dan semua tugas hampir selalu ia tuntaskan dengan baik. Sifat ini sangat berbeda dengan sifat saudara sejenisnya, kuda. Kuda ternyata sangat memilih-milih dalam bekerja. Ketika kuda tidak suka dengan suatu pekerjaan, maka kuda mungkin saja akan (terlihat) memberontak dan menolaknya.
Keledai jelas mempunyai ketahanan kerja tinggi. Andaikan kita mampu bersikap seperti keledai saat kita menghadapi segala tantangan serta beban hidup kita. Maka, tentu tidak akan ada orang-orang yang tidak memiliki masa depan. Hal itu karena setiap orang akan memiliki sikap kerja keras dan tidak mudah menyerah. Bayangkan, kekuatan seekor keledai dalam sehari ternyata setara dengan perjalanan sejauh 30 kilometer. Meski lambat, keledai konsisten memenuhi panggilannya. Dia tidak pernah mutung. Nah, layaknya hal-hal positif keledai ini mampu menjadi bahan renungan untuk kemudian mampu kita adaptasi dan diimplementasikan dalam kehidupan kita sebagai homo sapiens.
Sehingga jangan pernah kita menyerah atau merasa kalah atas apa yang sekarang ada pada diri kita, buktikan bahwa kita juga memiliki banyak segi positif pada diri kita. Manusia terkadang merasa rendah diri ketika menyadari kekurangan yang ada pada dirinya. Sehingga hal itu membuatnya menjadi sulit berkembang, ada baiknya kita tidak lagi meratapi hal-hal semacam itu. Ingatlah bahwa setiap orang pastinya memiliki potensi. Adalah orang-orang yang sukses apabila mereka berhasil menemukan potensi yang ada dalam dirinya, walaupun itu terjadi disaat yang sudah sangat terlambat atau diwaktu tidak tepat. Tidak ada satupun hal negatif yang tidak diiringi dengan sesuatu yang positif disekitanya. Percayalah pada kemampuan kita sendiri, potensi hanya bisa dimunculkan dengan kerja keras. Tanpa kerja keras dan percaya pada diri sendiri, maka yang muncul hanyalah keputusasaan. Bersemangatlah untuk menemukan potensi diri. Ingatlah, bahkan keledai saja memiliki banyak potensi.
Ada juga pepatah mengatakan, orang-orang besar tidaklah mempermasalahkan masa lalu. Tapi mereka mengikhlaskan masa lalu. Masa lalu ada, baik atau buruk adalah pembelajaran untuk kita menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Ada yang terasa pahit dan selalu diingat, tapi tidak semuanya mau mengambil hikmah dan belajar darinya. Kebanyakan dari kita lebih terfokus pada apa yang dirasa (luka masa lalu) dari pada terfokus pada hikmah dibalik masa lalu tersebut.
Terkadang kita diuji dalam kesalahan agar kita tahu mana yang benar dan mana yang salah. Tidak ada kebenaran kalau tidak ada kesalahan. Begitupun dengan masa lalu. Yang terpenting, jangan menilai seseorang hanya dari masa lalunya saja. Tapi lihatlah perubahannya sekarang. Bisa jadi mereka yang dulunya salah sekarang telah menjadi soleh dan bahkan lebih soleh dari pada kita.
Sampai kapanpun kita pasti selalu ingat pada masa lalu yang kita alami, terlebih masa lalu itu terasa pahit oleh kita. Namun layaknya jamu, meskipun pahit tapi bisa menyembuhkan, selama kita mau berubah. Masa depan itu misteri, dan kita tidak perlu mengkhawatirkan hari esok. Sebab yang pasti adalah masa lalu yang sudah terjadi. Jika kita tidak mampu berdamai dengan masa lalu, sampai kapanpun kita akan dihantui rasa bersalah dan rasa penyesalan. So, masa lalu itu masalah lu.
Pengalaman adalah guru terbaik. Begitulah banyak orang mengungkapkan. Pengalaman mengajarkan kepada kita bagaimana kita harus menjalani hidup diwaktu yang akan datang.
Dilihat dari namanya, pengalaman adalah persetubuhan antara alam dan panca indra kita. Pengalaman memungkinkan seseorang untuk tahu akan sesuatu. Hasil tahu ini kemudian dinamakan dengan pengetahuan. Artinya, pengalaman mengajarkan kepada kita banyak pengetahuan. Semakin banyak pengalaman yang kita peroleh, semakin banyak pengetahuan kita dapatkan. Pengalaman mengajarkan kepada kita tentang banyak nilai kehidupan. Jika hari ini kita dimarahi atasan kita karena datang terlambat, maka esok kita akan berangkat lebih pagi lagi agar tidak terlambat. Begitulah pengalaman mengajari kita, meskipun tanpa ada kata dan tulis.
Meski begitu, pengalaman hanya akan menampakkan nilainya jika mau merenung, instropeksi diri, dan berevaluasi. Jika tidak, maka bisa jadi pengalaman tidak akan memberikan nilai apa-apa, selain hanya sebuah rentetan peristiwa.
Tidak enak memang rasanya jika kita masih harus jatuh pada lubang yang sama yang sudah kita buat sebelumnya. Apalagi, jika pihak-pihak yang ada disekitar kita menyalakan dan semakin menyudutkan kita. Maka, tak bisa dielakkan lagi, setiap lubang yang telah kita buat harus segera kita tutup. Dan, instropeksi, perenungan, evaluasi adalah jalan terbaik untuk menutup lubang-lubang itu, meski barangkali suatu hari nanti lubang itu akan terbuka lagi, untuk kemudian kita tutup kembali dengan kebijaksanaan yang semakin tinggi
Hidup adalah perjalanan panjang. Buatlah terminal untuk berhenti sejenak. Agar tak ada yang perlu disesali karena kesalahan yang terjadi berulang kali.