dan zat gaib bernama hati
dia adalah tumpahan kegelisahan dalam mantra2 suci
yang terrefleksi hingga engkau dan dunia dapat melihatnya bersih
tanpa jaminan, tanpa secarikpun pasti
engkau tak beranjak dari sini
sungguhpun kertas dan pena ini belum berhenti
aku hanya ingin menyapamu
dengan sederhana
Hai hati, engkaulah sinar!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!