gores demi gores lengan ini berayun, sana dan sini
di atas kertas dan pena
jemariku berayun, menanti
menunggu senyum simpul berarak tenang dan pasti
menanti hati bergolak dalam kuali besi
walau ku tak akan pernah tahu
mimikmu
wajahmu
bahkan yang sebenarnya akan terjadi
kertas dan pena ini
adalah penghubung atas apa yang mereka sebut neuron
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!