Mohon tunggu...
Noferdiansyah
Noferdiansyah Mohon Tunggu... Lainnya - Pengepul Mimpi

Suka bercerita dan menjelaskan sesuatu namun tidak dengan cara yang konvensional. Suka menulis cerpen, puisi, novel dan tulisan lainnya dengan Story-narrating styles, so you will finding The End in my things. Aku omnivora dalam hal hobi, jadi gausah tulis hobi ya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bahagia Nor Sedih

22 Maret 2023   10:45 Diperbarui: 22 Maret 2023   10:52 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ada pemandangan berbeda di lapangan sekolah hari ini.

Tempat yang seharusnya digunakan untuk aktivitas olahraga, malah dipenuhi oleh laki laki berjas hitam dan perempuan berkebaya.

Mereka semua bahagia.

Memang sudah seharusnya, hari ini adalah momen kelulusan yang dinantikan.

Betapa bahagianya mereka.

Aku yang sedang duduk di lorong kelas melihat banyak sekali senyuman dan mungkin kesedihan di kerumunan orang orang di lapangan. Aku duduk tanpa ada tujuan. Sampai pada akhirnya dia datang.

"Hei, kamu kok datang?" Ucap perempuan berkebaya yang menghampiri ku. 

"Memangnya tidak boleh? Guru saja tidak melarang." Aku berdiri dan membalas nya dengan senyuman.

"Hehe, maaf. Tapi aku ga expect aja, setelah yang terjadi kemarin ... Kamu tetap datang hari ini."

"Yang berlalu biarkanlah berlalu. Kita harus melihat ke depan kan."

"Kamu benar."

Canggung. 

Sunyi.

Aku harus memecah kesunyian ini.

"Selamat ya kak atas kelulusannya." Sepertinya ini kalimat yang tepat.

"Terimakasih banyak." Dia melihat ke arah ku sambil menepuk pundak ku.

"Dan terimakasih karena kamu sudah jujur kemarin ya." Dia sepertinya ingin melanjutkan pembicaraan.

"Sama sama kak. Lagipula mulai hari ini, kita bakal susah ketemu lagi. Bisa saja ini jadi hari terakhir kita bisa bertemu. Jadi, tak ada penyesalan di diriku ketika aku mengatakan bahwa aku mencintaimu, kak."

"Ihh, kesannya jadi sedih banget tau. Kita masih bisa kontak-an kok." Dia ingin mencairkan suasana ya. "Lagipula, kamu pernah bilang kalau kamu bukan pujangga cinta. Tapi kenapa hari ini puitis banget?" Dia melanjutkan kalimatnya.

"Cinta bisa merubah seseorang, mungkin itu alasannya."

"Mulai hari ini banyak hal yang berubah ya."

Benar.

Mulai hari ini dia tidak akan lagi bersekolah di sini.

Mulai hari ini dia tidak lagi menjadi Kakak kelas ku.

Mulai hari ini aku akan jarang melihat wajahnya.

Dan, mungkin ...

Mulai hari ini perasaan kami akan berbeda. Mungkin aku akan jatuh cinta dengan orang lain dan dia juga akan jatuh cinta dengan orang lain atau dia jatuh cinta dengan orang lain sedangkan aku tetap masih jatuh di buaian cinta nya. Cuman ada dua kemungkinan itu.

Tapi, aku tidak akan mencoba menjauhi nya. Aku akan menjaga kondisi diantara kami berdua tetap seperti ini. Hingga kami terpisah sendiri pada akhirnya.

"Eh, ayo kita foto foto dulu." Seorang perempuan berkebaya lain menghampiri kami dan membawa lawan bicara ku dengannya.

"Eh? Bentar." 

Kakak kelas yang ku cintai itu berhenti dan menghadap ku.

"Aku bahagia mengenalmu." Itu ucapan terakhir nya lalu dia kembali ke kerumunan temannya.

"Aku juga, kak." Aku membalas dengan senyuman terbaik ku, dan dia juga tersenyum.

Mereka semua bahagia.

Memang sudah seharusnya, hari ini adalah momen kelulusan yang dinantikan.

Betapa bahagianya mereka.

*Deg

Aku tidak tahu itu apa. Apa itu suara hentakan sepatu nya yang kembali ke lapangan dan menjauhi ku atau malah suara detak jantung ku yang berhenti sekejap karena mengetahui dia pergi dari ku.

Mereka semua bahagia.

Memang sudah seharusnya, hari ini adalah momen kelulusan yang dinantikan.

Betapa bahagianya mereka.

Aku yang sedang duduk di lorong kelas melihat banyak sekali senyuman dan mungkin kesedihan di kerumunan orang-orang di lapangan,

Tidak.

Aku lah yang sedih diantara kerumunan orang orang itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun