Mohon tunggu...
Nofail Hanf
Nofail Hanf Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Nofail Hanf_20107030095. Selamat Membaca dan Semoga bermanfaat.

Jangan lupa tersenyum dan bersyukur.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perjalanan Sang Revolusioner Dunia dan Hadiah Isra' Mi'raj, Marilah Shalat! ! !

11 Maret 2021   00:12 Diperbarui: 11 Maret 2021   03:58 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Isra' Mi'raj adalah sebuah peristiwa penting dalam sejarah Islam yang mengisahkan perjalanan Nabi Muhammad SAW. Peristiwa ini diperingati sebagai perjalanan suci Rasulullah sekaligus tanda kekuasaan Allah SWT.

Isra' adalah perjalanan Rasulullah dari Masjid al-Haram menuju Masjid al-Aqsha. Sedangkan Mi'raj adalah perjalanan beliau dari Masjid al-Aqsa menuju Sidratul Muntaha. Pada peristiwa ini, Rasulullah berkesempatan untuk bertemu dengan Allah secara langsung.

Masa Terjadinya Isra' Mi'raj

Para ulama tarikh banyak berselisih tentang waktu terjadinya Isra' Mi'raj. Sebagian ulama berpendapat bahwa Isra' Mi'raj terjadi pada tanggal 7 Rabiul Awal, sebagian lagi pada tanggal 17 Rabiul Awal, sebagian lagi pada tanggal 27 Rabiul Akhir dan sebagian lagi berpendapat bahwa isra' mi'raj terjadi pada tanggal tanggal 27 rajab. Tapi sebagian besar ulama berpendapat bahwa Isra' Mi'raj terjadi pada tanggal 27 Rajab. Sedangkan tahun terjadinya Isra' Mi'raj terjadi pada periode akhir kenabian di Makkah sebelum Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam hijrah ke Madinah. Yaitu pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian. Wallahu a'lamu bis-shawab...

Perjalanan Isra' Rasulullah

Mengutip dari jurnal berjudul Historitas dan Rasionalitas Isra' Mi'raj (2019) karya Miswari dan Dzul Fahmi, ritual spiritual dimulai ketika Malaikat Jibril, Mikail, dan Israfil turun ke bumi, menghampiri Rasulullah SAW di suatu mlam. Dengan secepat kilat mereka membawa Rasulullah ke sumur zamzam di Mekkah. Kemudian mereka memperlakukan Rasulullah dengan lembut dan meminta izin kepada beliau untuk membelah dadanya. Selanjutnya Jibril membasuh hati Rasulullah dengan air zamzam.  Jibril mengeluarkan wadah beirisi iman dan hikmah. Ia menuangkan seluruh isi dalam wadah tersebut ke hati Nabi, sehingga ilmu hikmah, ilmu yakin, dan Islam telah mengkristal dengan hati Rasulullah.

Persiapan sudah selesai, selanjutnya Rasulullah dibawa oleh Para Malaikat menuju Sidratul Muntaha menggunakan kendaraan bernama buroq. Seekor binatang putih bertubuh lebih besar dari keledai dan lebih kecil dari bagal, dengan dua sayap di antara kedua kakinya. Kemudian Rasulullah pun pergi meninggalkan Mekkah. Selama perjalanan, beliau singgah ke beberapa tempat yang tidak pernah dilihat sebelumnya. Setiap tempat yang beliau singgahi dijelaskan nilai-nilai historikalnya oleh Jibril. Rasulullah pun diperkenankan melakukan sholat sunnah dua rakaat di masing-masing tempat. Kemudian Rasulullah juga diperlihatkan azab-azab seorang hamba yang durhaka dengan masing-masing jenis dosanya. Tempat dan peristiwa yang disaksikan Rasulullah itu menjadi pelajaran (ibrah) yang berharga untuk beliau.

Perjalanan Mi'raj Rasulullah

Setelah melakukan perjalanan Isra', Rasulullah dan Malaikat Jibril pun melanjutkan perjalanannya ke Sidratul Muntaha, yaitu lapisan langit ke tujuh. Perjalanan spiritual ini dinamakan dengan Miraj. Jibril memeluk Rasulullah dan mencium bagian kening di antara kedua mata beliau sembari berucap, "Naiklah Muhammad ! engkau adalah tamu yang mulia dan akan menghadap Tuhan yang Maha Mulia." Tanpa jeda yang lama Rasulullah dan Jibril melangkahkan kaki menaiki Mi'raj.

Begitu kedua kaki beliau tepat menginjak tangga yang pertama, tangga itu bergerak naik sendiri membawa Rasulullah dan Jibril terbang menembus awan. Mereka pun melakukan perjalanan menuju langit ke tujuh. Di setiap tingkatan langit, Rasulullah menyaksikan pemandangan yang luar biasa. Beliau bertemu dengan para Nabi terdahulu bersama pengikutnya yang sholeh. Langit demi langit beliau lalui, hingga Rasulullah mencapai puncaknya di langit ke tujuh atau Sidratul Muntaha, di mana Jibril tidak dapat melampauinya. Rasulullah pun bertemu dengan Allah SWT, beliau diberikan perintah shalat oleh-Nya sebanyak 50 rakaat. Kemudian Rasulullah melakukan negosiasi terkait jumlah rakaat dengan meminta saran kepada Nabi Musa AS. Hingga akhirnya tercetuslah perintah shalat lima waktu yang diwajibkan bagi setiap umat Islam.

Nabi Muhammad SAW Mulai Mengerjakan Shalat

Pada saat isra' dan Mi'raj, Nabi telah menerima wahyu dari Allah SWT. Wahyu tersebut mengandung perintah wajib mengerjakan shalat lima kali (lima waktu) sehari kepada beliau maupun kepada segenap ummatnya. Keesokan harinya, sesudah beliau menyampaikan berita Isra' Mi'raj kepada kaum musyrikin qurays dan terutama kepada para sahabatnya dan pengikutnya, datanglah malaikat Jibril kepada beliau untuk menjelaskan dan mengajarkan cara sholat yang wajib dikerjakan.

Malaikat jibril datang kepada Nabi dan berkata , "Marilah shalat!", Nabi kemudian melakukan shalat dzuhur 4 rakaat pada waktu matahari telah condong (tergelincir).

Malaikat Jibril datang lagi kepada nabi pada waktu ashar dan berkata , "Marilah shalat!". Lalu Nabi shalat ashar 4 rakaat pada waktu bayangan menjadi sama panjang dengan aslinya.

Malaikat Jibril datang lagi kepada nabi pada waktu magrib dan berkata, "Marilah shalat!", Lalu Nabi shalat maghrib 3 rakaat pada waktu matahari telah masuk(terbenam).

Malaikat jibril datang lagi kepada Nabi pada waktu isya', dan berkata "Marilah shalat!", Lalu nabi shalat isya' 4 rakaat pada waktu telah hilang tanda merah tempat matahari terbenam.

Kemudian Jibril datang kepada nabi pada waktu isya', sehabis tengah malam, Jibril berkata, "Marilah shalat!".Kemudian Nabi shalat isya' 4 rakaat.

Kemudian Jibril datang lagi pada waktu sebelum terbit matahari, Jibril berkata "marilah shalat!", kemudian beliau shalat subuh 2 rakaat.

Hikmah yang dapat kita ambil dari peristiwa Isro' dan Mi'roj:

1. Menjaga Shalat 5 Waktu: Allah SWT memberikan hadiah shalat 5 waktu kepada Nabi Muhammad dan ummatnya supaya kita bisa berjumpa dengan Allah SWT melalui shalat, betapa besar cinta dan rindu Allah kepada kita sehingga kita diperintahkan untuk sholat 5 waktu. Sebagaimana hadits Rosulullah SAW diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari : "barang siapa yang melakukan shalat sungguh ia sedang berbicara dan bercakap-cakap dan menghadap Allah SWT". Inniy wajjahtu wajhiya lilladziy fatharassamaawaati wal ardhi....dst " sungguh kuhadapkan jiwaku, hatiku, wajah hati ku, kepada yang menciptakan langit dan bumi yaitu Allah SWT.

2. Mempercayai, membenarkan, dan meyakini semua apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW: Sebagaimana Sahabat Abu Bakar ash-Shidiq yang selalu membenarkan apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW. Karena pada hakikatnya semua apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW berasal dari Allah SWT, dan tidak keluar dari hawa nafsunya.

Tujuan Isra' Mi'raj

Tujuan yang sebenarnya dari Isra' dan Mi'raj adalah memuliakan Rasulullah dan memperlihatkan kepadanya beberapa keajaiban ciptaan Allah sesuai dengan firman Allah dalam Q.S. al-Isra' ayat 1: "Agar kami memperlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda kebesaran kami".serta mengagungkan beliau sebagai Nabi akhir zaman dan sebaik-baik nabi di antara para nabi, sekaligus sebagai penguat hati beliau dalam menghadapi tantangan dan cobaan yang dilontarkan oleh orang kafir Quraisy terlebih setelah ditinggal mati oleh paman beliau Abu Thalib dan isteri beliau Khadijah. Dari sini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa tujuan dari Isra' dan Mi'raj bukanlah bahwa Allah ada di arah atas, lalu Nabi naik ke atas untuk bertemu dengan-Nya. Karena Allah ada tanpa tempat dan arah, dan tempat adalah makhluk sedangkan Allah tidak membutuhkan kepada makhluk-Nya. Allah SWT. berfirman : "Maka sesungguhnya Allah maha kaya (tidak membutuhkan) dari alam semesta". (Q.S. Ali-Imran : 97)

Allah tidak disifati dengan salah satu sifat makhluk-Nya seperti berada di tempat, arah atas, di bawah dan lain-lain. Juga perkataan Imam at-Thahawi :

"Allah tidak diliputi oleh salah satu arah penjuru maupun enam arah penjuru (atas, bawah, kanan,kiri, depan, belakang), tidak seperti makhluk-Nya yang diliputi oleh enam arah penjuru tersebut" (lihat al 'Aqidah ath-Thahawiyyah karya al Imam Abu Ja'far ath-Thahawi). Hal ini merupakan ijma' ulama Islam seluruhnya, maka barang siapa yang berkeyakinan bahwa Allah bertempat dan berarah di atas atau semua arah maka ia telah jatuh pada kekufuran.

Bagaimanapun ilmu manusia tak mungkin bisa menjabarkan hakikat perjalanan isra' mi'raj. Allah hanya memberikan ilmu kepada manusia sedikit sekali (QS. Al-Isra: 85). Hanya dengan iman kita mempercayai bahwa Isra' Mi'raj benar-benar terjadi dan dilakukan oleh Rasulullah SAW. Rupanya, begitulah rencana Allah menguji keimanan hamba-hamba-Nya (QS. Al-Isra:60) dan menyampaikan perintah salat wajib secara langsung kepada Rasulullah SAW.

Makna penting dari Isra' Mi'raj bagi ummat Islam ada pada keistimewaan penyampaian perintah shalat wajib lima waktu. Ini menunjukkan kekhususan shalat sebagai ibadah utama dalam Islam. Salat mesti dilakukan oleh setiap Muslim, baik dia kaya maupun miskin, dia sehat maupun sakit. Ini berbeda dari ibadah zakat yang hanya dilakukan oleh orang-orang yang mampu secara ekonomi, atau puasa bagi yang kuat fisiknya, atau haji bagi yang sehat badannya dan mampu keuangannya.

Shalat lima kali sehari semalam (5 Waktu) yang didistribusikan di sela-sela kesibukan aktivitas kehidupan, mestinya mampu membersihkan diri dan jiwa setiap Muslim. Allah mengingatkan:

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu al-Kitab (Al Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Ankabut)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun