Mohon tunggu...
Nofail Hanf
Nofail Hanf Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Nofail Hanf_20107030095. Selamat Membaca dan Semoga bermanfaat.

Jangan lupa tersenyum dan bersyukur.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perjalanan Sang Revolusioner Dunia dan Hadiah Isra' Mi'raj, Marilah Shalat! ! !

11 Maret 2021   00:12 Diperbarui: 11 Maret 2021   03:58 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tujuan Isra' Mi'raj

Tujuan yang sebenarnya dari Isra' dan Mi'raj adalah memuliakan Rasulullah dan memperlihatkan kepadanya beberapa keajaiban ciptaan Allah sesuai dengan firman Allah dalam Q.S. al-Isra' ayat 1: "Agar kami memperlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda kebesaran kami".serta mengagungkan beliau sebagai Nabi akhir zaman dan sebaik-baik nabi di antara para nabi, sekaligus sebagai penguat hati beliau dalam menghadapi tantangan dan cobaan yang dilontarkan oleh orang kafir Quraisy terlebih setelah ditinggal mati oleh paman beliau Abu Thalib dan isteri beliau Khadijah. Dari sini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa tujuan dari Isra' dan Mi'raj bukanlah bahwa Allah ada di arah atas, lalu Nabi naik ke atas untuk bertemu dengan-Nya. Karena Allah ada tanpa tempat dan arah, dan tempat adalah makhluk sedangkan Allah tidak membutuhkan kepada makhluk-Nya. Allah SWT. berfirman : "Maka sesungguhnya Allah maha kaya (tidak membutuhkan) dari alam semesta". (Q.S. Ali-Imran : 97)

Allah tidak disifati dengan salah satu sifat makhluk-Nya seperti berada di tempat, arah atas, di bawah dan lain-lain. Juga perkataan Imam at-Thahawi :

"Allah tidak diliputi oleh salah satu arah penjuru maupun enam arah penjuru (atas, bawah, kanan,kiri, depan, belakang), tidak seperti makhluk-Nya yang diliputi oleh enam arah penjuru tersebut" (lihat al 'Aqidah ath-Thahawiyyah karya al Imam Abu Ja'far ath-Thahawi). Hal ini merupakan ijma' ulama Islam seluruhnya, maka barang siapa yang berkeyakinan bahwa Allah bertempat dan berarah di atas atau semua arah maka ia telah jatuh pada kekufuran.

Bagaimanapun ilmu manusia tak mungkin bisa menjabarkan hakikat perjalanan isra' mi'raj. Allah hanya memberikan ilmu kepada manusia sedikit sekali (QS. Al-Isra: 85). Hanya dengan iman kita mempercayai bahwa Isra' Mi'raj benar-benar terjadi dan dilakukan oleh Rasulullah SAW. Rupanya, begitulah rencana Allah menguji keimanan hamba-hamba-Nya (QS. Al-Isra:60) dan menyampaikan perintah salat wajib secara langsung kepada Rasulullah SAW.

Makna penting dari Isra' Mi'raj bagi ummat Islam ada pada keistimewaan penyampaian perintah shalat wajib lima waktu. Ini menunjukkan kekhususan shalat sebagai ibadah utama dalam Islam. Salat mesti dilakukan oleh setiap Muslim, baik dia kaya maupun miskin, dia sehat maupun sakit. Ini berbeda dari ibadah zakat yang hanya dilakukan oleh orang-orang yang mampu secara ekonomi, atau puasa bagi yang kuat fisiknya, atau haji bagi yang sehat badannya dan mampu keuangannya.

Shalat lima kali sehari semalam (5 Waktu) yang didistribusikan di sela-sela kesibukan aktivitas kehidupan, mestinya mampu membersihkan diri dan jiwa setiap Muslim. Allah mengingatkan:

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu al-Kitab (Al Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Ankabut)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun