Nabi Muhammad SAW Mulai Mengerjakan Shalat
Pada saat isra' dan Mi'raj, Nabi telah menerima wahyu dari Allah SWT. Wahyu tersebut mengandung perintah wajib mengerjakan shalat lima kali (lima waktu) sehari kepada beliau maupun kepada segenap ummatnya. Keesokan harinya, sesudah beliau menyampaikan berita Isra' Mi'raj kepada kaum musyrikin qurays dan terutama kepada para sahabatnya dan pengikutnya, datanglah malaikat Jibril kepada beliau untuk menjelaskan dan mengajarkan cara sholat yang wajib dikerjakan.
Malaikat jibril datang kepada Nabi dan berkata , "Marilah shalat!", Nabi kemudian melakukan shalat dzuhur 4 rakaat pada waktu matahari telah condong (tergelincir).
Malaikat Jibril datang lagi kepada nabi pada waktu ashar dan berkata , "Marilah shalat!". Lalu Nabi shalat ashar 4 rakaat pada waktu bayangan menjadi sama panjang dengan aslinya.
Malaikat Jibril datang lagi kepada nabi pada waktu magrib dan berkata, "Marilah shalat!", Lalu Nabi shalat maghrib 3 rakaat pada waktu matahari telah masuk(terbenam).
Malaikat jibril datang lagi kepada Nabi pada waktu isya', dan berkata "Marilah shalat!", Lalu nabi shalat isya' 4 rakaat pada waktu telah hilang tanda merah tempat matahari terbenam.
Kemudian Jibril datang kepada nabi pada waktu isya', sehabis tengah malam, Jibril berkata, "Marilah shalat!".Kemudian Nabi shalat isya' 4 rakaat.
Kemudian Jibril datang lagi pada waktu sebelum terbit matahari, Jibril berkata "marilah shalat!", kemudian beliau shalat subuh 2 rakaat.
Hikmah yang dapat kita ambil dari peristiwa Isro' dan Mi'roj:
1. Menjaga Shalat 5 Waktu: Allah SWT memberikan hadiah shalat 5 waktu kepada Nabi Muhammad dan ummatnya supaya kita bisa berjumpa dengan Allah SWT melalui shalat, betapa besar cinta dan rindu Allah kepada kita sehingga kita diperintahkan untuk sholat 5 waktu. Sebagaimana hadits Rosulullah SAW diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari : "barang siapa yang melakukan shalat sungguh ia sedang berbicara dan bercakap-cakap dan menghadap Allah SWT". Inniy wajjahtu wajhiya lilladziy fatharassamaawaati wal ardhi....dst " sungguh kuhadapkan jiwaku, hatiku, wajah hati ku, kepada yang menciptakan langit dan bumi yaitu Allah SWT.
2. Mempercayai, membenarkan, dan meyakini semua apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW: Sebagaimana Sahabat Abu Bakar ash-Shidiq yang selalu membenarkan apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW. Karena pada hakikatnya semua apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW berasal dari Allah SWT, dan tidak keluar dari hawa nafsunya.