“Ibu penulis ya?”
“Ya. Selain mengajar, saya juga menulis. Dan yang tertulis di rompi ini memang alamat web saya dan akun-akun saya.”
“Sejak kapan Ibu menulis? Sejak SMA, sejak kuliah atau baru saja?”
“Sepertinya itu tidak terlalu penting buat Anda.”
“Ibu ke sini bersama keluarga?”
“Iya benar. Suami dan anak saya sedang berada di dekat air terjun.”
Rasanya tidak etis kalau aku menyantap sate kelinci dan nyeruput minuman hangat.
“Saya suka artikel-artikel yang Ibu tulis. Sangat inspiratif.”
Tiba-tiba aku tak bisa menelan ludah. Haduh, orang ini sepertinya benar-benar aku kenal. Dua puluh dua tahun yang silam.
“Apa kabar?”tanyaku tiba-tiba.
“Masih ingat?”
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!