Di tengah perjalanan, Pak Hakim pemilik mobil perutnya mulai perih. Ternyata sakit maagnya kumat. Sang isteri, Bu Siti kesulitan mencarikan camilan yang ada di dalam tas. Saya menawarkan beberapa wafer milik anak-anak. Alhamdulillah, setelah makan beberapa potong, Pak Hakim merasa nyaman dan lumayan sehat. Setelah Isya barulah rombongan mampir ke rumah makan untuk makan malam.
Jam 2 dini hari (Senin, 12 Oktober 2015) kami sampai di Pasar Matesih, Kab. Karanganyar. Kami memilih soto sebagai menu mengawali hari ini dan teh hangat. Meskipun wajah-wajah kami kusut, badan loyo, dan kantuk masih menyerang, tapi kami masih sempat bersenda gurau di warung lesehan.
Kami tidak berlama-lama berada di warung lesehan. Setelah mengisi bahan bakar, kami pulang. Jam 3 dini hari saya dan keluarga sudah sampai rumah. Tubuh saya rebahkan. Alhamdulillah, kami masih diberi waktu untuk menghirup udara lagi meski bangun kesiangan. Rutinitas tetap berjalan, menyiapkan diri untuk ke sekolah anak-anak dengan tergesa-gesa. Yang paling loyo adalah si kecil (Faiz). Saya merasa kasihan pada Faiz, tapi bagaimana lagi? Pagi ini semua tetap masuk sekolah dengan membawa kantuk. (SELESAI)
Karanganyar, 12 Oktober 2015
Foto-foto di atas dokumentasi Faiqah Nur Fajri, Anak Pertama saya, Siswa Kelas X Imersi 1, SMA Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H