Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Operator - Operator Madrasah Tsanawiyah

Operator Madrasah : - Operator data EMIS (Education Management Information System) - Operator data Simpatika Kemenang - Operator E-RKAM BOS Kemenag - Operator Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus - Teknisi ANBK dari Tahun 2017 s.d sekarang (dulu masih UNBK namanya) Mencoba untuk menuangkan keresahannya melalui artikel di Kompasiana, tapi lebih banyak tema yang diluar dari konteks pekerjaan. More info: asharinoer9@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Cara Efektif Mengatasi Atasan yang Suka Beri Tugas Mendadak

25 Januari 2025   11:17 Diperbarui: 25 Januari 2025   15:33 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI Atasan dan Bawahan di Tempat Kerja | pexels.com

Jadi, kebiasaan ini bisa dibilang seperti lingkaran setan—enggak ada yang untung, semua pihak malah dirugikan.  

Intinya, masalah atasan yang suka kasih tugas mendadak ini bukan hanya soal tugasnya yang bikin repot, tapi juga dampaknya yang bisa menyerang mental dan keseimbangan hidup bawahan. 

Maka dari itu, penting untuk mengetahui bagaimana cara menghadapi tipe atasan seperti ini agar hidup lebih tenang dan pekerjaan tetap bisa jalan dengan lancar.

Nah, sebelum keburu kesel sama atasan yang sering kasih tugas dadakan, kita coba pahami dulu kenapa sih mereka seperti itu. 

Karena, percaya atau tidak, sering kali ini bukan sepenuhnya salah kita. Berikut empat alasan kenapa atasan bisa tiba-tiba bikin "surprise" tugas mendadak:  

1. Kurangnya Perencanaan dari Atasan  

Ada atasan yang, jujur saja, enggak jago ngatur jadwal atau prioritas. Mereka sering enggak bikin planning jauh-jauh hari, jadi ketika ada sesuatu yang baru kepikiran atau butuh dikerjakan, langsung saja dilempar ke bawahannya. Akibatnya, bawahan yang harus mengerjakan semuanya di last minute.  

2. Situasi Mendesak di Perusahaan

Kadang, tugas dadakan itu muncul karena ada keadaan darurat yang beneran enggak bisa dihindari, misalnya deadline dari klien yang tiba-tiba dimajukan atau perubahan strategi perusahaan. Dalam kondisi seperti ini, mau enggak mau, semua orang harus sigap.  

3. Ketidaksadaran Atasan terhadap Waktu Kerja

Ada juga tipe atasan yang, mungkin tanpa mereka sadari, tidak terlalu peduli dengan jam kerja kita. 

Mereka pikir bawahan itu mesti selalu siap kapan saja, padahal bawahan juga manusia biasa yang punya batas tenaga dan waktu. 

Apalagi kalau atasan punya kebiasaan kerja sampai larut malam, mereka kadang lupa kalau kita tidak semua punya ritme kerja yang sama seperti mereka.  

4. Pola Kerja yang Tidak Efisien

Beberapa atasan suka menunda pekerjaan atau terlalu banyak meeting yang sebenarnya enggak perlu. Akibatnya, tugas-tugas penting baru mulai dibahas menjelang akhir jam kerja.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun