Kalimat seperti itu membuat kamu merasa serba salah. Kamu takut kelihatan egois atau malah kehilangan orang tersebut, jadi kamu lebih milih mengalah meskipun akhirnya membuat diri kamu sendiri sengsara.
Jadi sudah tau kan kenapa ini efektif ?
- Karena manusia benci rasa bersalah.
- Karena kita punya kebutuhan alami untuk merasa adil dan membalas budi.
- Karena kita sering takut hubungan hancur, meskipun sebenarnya hubungan itu nggak sehat.
Kalau digabung, semua itu jadi kombinasi sempurna untuk membuat kamu tunduk. Maka dari itu, penting untuk menyadari kalau nggak semua rasa bersalah itu valid.
Kadang itu hanya taktik orang untuk mengontrol kamu. Belajarlah untuk bilang “tidak” tanpa beban, karena mempertahankan hubungan yang sehat jauh lebih penting daripada terus nurut di bawah tekanan guilty tripping.
Korban guilty tripping sering kali merasa lelah secara emosional karena terus-menerus memenuhi tuntutan pelaku. Hubungan yang terbentuk tidak lagi sehat, melainkan menjadi sebuah bentuk eksploitasi.
Untuk melindungi diri dari manipulasi ini, kamu perlu belajar mengatakan ‘tidak’ dengan tegas. Ingatlah, kamu tidak bertanggung jawab atas emosi atau perasaan orang lain, terutama jika mereka menggunakannya untuk memanipulasi kamu.
Guilty tripping itu seperti jebakan halus yang membuat kamu nggak sadar kalau kamu sedang dimanipulasi.
Bahayanya bukan hanya membuat kamu merasa bersalah terus-terusan, tapi juga bisa membuat kamu stuck di hubungan yang nggak sehat.