Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Operator - Operator Madrasah Tsanawiyah

Operator Madrasah : - Operator data EMIS (Education Management Information System) - Operator data Simpatika Kemenang - Operator E-RKAM BOS Kemenag - Operator Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus - Teknisi ANBK dari Tahun 2017 s.d sekarang (dulu masih UNBK namanya) Mencoba untuk menuangkan keresahannya melalui artikel di Kompasiana, tapi lebih banyak tema yang diluar dari konteks pekerjaan. More info: asharinoer9@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kasus Gus Miftah dan Penjual Es Teh dalam Kacamata 48 Hukum Kekuasaan

9 Desember 2024   15:50 Diperbarui: 10 Desember 2024   23:04 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Es teh kamu masih banyak enggak? Masih? Ya udah dijual lah, goblok.

Kalimat ini, yang mungkin awalnya dimaksudkan sebagai guyonan, malah terdengar merendahkan. Sunhaji, yang saat itu dagangannya belum laku satu pun, tampak terdiam. 

Sayangnya, momen ini terekam kamera dan videonya pun viral di media sosial pada 2 Desember 2024, sekitar dua minggu setelah acara.  

Saat video tersebut menyebar, publik langsung bereaksi keras. Banyak yang merasa ucapan Gus Miftah tidak pantas, terutama karena dilontarkan di depan umum dan ditujukan kepada seseorang yang sedang berjuang mencari nafkah. 

Kegeraman masyarakat bahkan sampai terdengar hingga ke istana. Presiden Prabowo Subianto, melalui Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya, meminta Gus Miftah untuk segera meminta maaf, bukan melalui pengacara, tetapi langsung kepada Sunhaji.  

Namun, bukannya langsung meminta maaf, pada 3 Desember 2024, pengacara Gus Miftah, Herdian Saksono, merespon dengan santai. Ia menyebut ucapan Gus Miftah hanyalah guyonan atau intermezzo untuk menarik perhatian jemaah. 

Kolega Gus Miftah, yaitu Gus Yusuf Chudrory, juga membela bahwa ini adalah bagian dari gaya komunikasinya yang spontan, sambil menambahkan bahwa Gus Miftah sering membantu pedagang kecil dengan membeli dagangan mereka.  

Namun, pembelaan ini tidak cukup meredakan emosi publik. Pada 4 Desember 2024, Gus Miftah akhirnya muncul di hadapan publik dan meminta maaf secara resmi. Ia mengakui kesalahannya dan menyatakan telah ditegur oleh pihak istana untuk lebih berhati-hati dalam berbicara di depan umum. 

Di hari yang sama, Gus Miftah juga mendatangi rumah Sunhaji untuk meminta maaf langsung. Meski demikian, gestur Gus Miftah saat merangkul Sunhaji kembali mendapat kritik karena dianggap kurang tulus.  

Puncaknya, pada 6 Desember 2024, petisi yang menuntut Gus Miftah dicopot dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan telah ditandatangani oleh lebih dari 250.000 orang. Merespon tekanan publik, Gus Miftah akhirnya menggelar jumpa pers dan menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya. 

Dalam pernyataannya, ia mengatakan keputusan itu dibuat dengan penuh kesadaran dan demi menjaga kepercayaan masyarakat.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun