Lebih parah lagi, kalau itu terus diingat, mereka bisa merasa trauma tiap kali menghadapi situasi serupa. Â
Dampaknya, hubungan yang tadinya baik-baik saja bisa rusak. Kata-kata tajam membuat orang jadi susah percaya lagi dengan kita.Â
Mereka mungkin akan menjaga jarak, merasa tidak nyaman, atau bahkan memutus hubungan sama sekali. Padahal, mungkin kita nggak sengaja atau cuma ngomong karena emosi sesaat.Â
Tapi bagi mereka, itu terasa seperti serangan langsung ke hati (nyesek banget). Â
Ingat, kemarahan itu sifatnya sementara. Sebentar lagi juga ilang marahnya, kita pun akan lupa apa yang membuat kita marah.Â
Tapi, kata-kata yang sudah keluar tidak akan hilang dari ingatan orang lain. Kadang, kita sudah minta maaf berkali-kali, tapi bekas lukanya tetap ada.Â
Jadi, hati-hati dengan ucapan, apalagi saat emosi lagi tinggi. Kata-kata itu bisa jadi penghancur hubungan yang tidak pernah kita sangka sebelumnya.
Kalau lagi marah, memang susah sekali untuk tetap tenang dan berpikir jernih. Tapi, bukan berarti nggak bisa. Ada empat cara sederhana untuk mencegah kata-kata menyakitkan keluar ketika emosi sedang tinggi-tingginya. Ini dia,Â
1. Berhenti Sejenak: Tarik Napas Sebelum BicaraÂ
Ketika sedang marah, refleks kita sering langsung ngomong apa aja yang ada di kepala. Nah, ini bahaya! Jadi, coba stop dulu.Â
Tarik napas panjang beberapa kali agar otak punya waktu untuk memfilter atau mendinginkan. Napas ini penting karena bisa bantu menenangkan sistem saraf yang sedang "panas".Â
Kadang, hanya memberikan jeda lima detik saja bisa membuat pikiran kita lebih jernih dan mencegah omongan yang menyakiti keluar.