Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Lainnya - Kepala Tata Usaha

Mengungkapkan Keresahan Melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Waspada: 4 Tanda-Tanda Bawahan akan Cabut dari Perusahaan

3 November 2024   08:16 Diperbarui: 3 November 2024   08:27 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karyawan yang mau cabut biasanya mulai jaga jarak dengan atasan

Bisa dilihat dari cara mereka yang jadi sering absen di rapat, atau kalaupun hadir, ya cuma diem aja, kalaupun ngomong juga cuma seperlunya aja alias pasif. 

Kalau disuruh diskusi langsung dengan atasan, kadang juga terlihat enggan dan lebih milih ngeles atau sibuk sendiri.

3. Sering Datang Terlambat atau Pulang Lebih Cepat dari Biasanya

Pola hadir di kantor juga bisa berubah drastis. 

Yang tadinya rajin datang pagi dan kadang pulang paling terakhir, tiba-tiba jadi sering terlambat atau buru-buru pulang. 

Ini tanda kalau mereka sudah tidak merasa terikat lagi dengan kantor dan hanya menjalankan tugas seadanya sambil menunggu kesempatan baru.

4. Aktif Melakukan Networking atau Menyiapkan Rencana Baru

Kalau bawahan sudah sering aktif di luar, ikut acara networking, atau bahkan ketahuan wawancara kerja, itu alarm yang jelas banget

Mereka diam-diam menyiapkan rencana baru atau peluang yang lebih menjanjikan di luar sana. 

Jadi, kalau mulai sering lihat mereka sibuk dengan “agenda” di luar kantor, itu bisa jadi tanda mereka akan pindah.

Perusahaan mesti peka dengan tanda-tanda ini, karena hal ini penting banget agar tidak kebobolan kalau ada karyawan yang berkompeten punya niat cabut dari perusahaan. 

Tindakan preventif seperti ngobrol secara personal atau menanyakan kabar mereka bisa membuat karyawan merasa lebih dihargai dan didukung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun