Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Operator - Operator Sekolah

Mengungkapkan Keresahan Melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dampak Buruk Silent Treatment bagi Kesehatan Mental

2 September 2024   13:08 Diperbarui: 2 September 2024   13:18 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Silent treatment tidak hanya membuat kesal, tapi juga bisa berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik seseorang. Dampaknya bisa sangat luas, mulai dari perasaan hingga kesehatan fisik.

1. Dampak Emosional

Ketika seseorang kena silent treatment, biasanya mereka akan merasa cemas dan kebingungan. Mereka terus bertanya-tanya apa salahnya, kenapa didiamkan, atau apa yang bisa dilakukan untuk memperbaiki keadaan. Perasaan diabaikan dan nggak dihargai ini bisa membuat emosi jadi tidak stabil, dan perasaan jadi campur aduk.

2. Dampak Psikologis

Lebih dalam lagi, silent treatment bisa menurunkan harga diri seseorang. Ketika terus-menerus merasa diabaikan atau dianggap tidak penting, orang bisa mulai meragukan diri sendiri dan kehilangan kepercayaan diri. Perasaan bersalah yang berlebihan juga bisa muncul, meskipun sebenarnya mereka mungkin tidak melakukan kesalahan apa-apa. Dalam jangka panjang, perlakuan seperti ini bisa memicu depresi, terutama jika orang tersebut terus-menerus mengalami silent treatment dan merasa terisolasi.

3. Dampak Fisik

Dampaknya tidak hanya di pikiran dan perasaan, tapi juga di tubuh. Stres yang berkelanjutan karena perlakuan ini bisa mempengaruhi kesehatan fisik. Banyak orang yang akhirnya sulit tidur atau mengalami insomnia karena kepikiran terus. Stres juga bisa menyebabkan sakit kepala yang sering, bahkan masalah pencernaan seperti sakit perut atau maag. Jadi, meskipun tampaknya sepele, silent treatment bisa punya efek yang cukup serius jika dibiarkan berlarut-larut.

Mengapa Silent Treatment Berbahaya bagi Kesehatan Mental?

Silent treatment bisa sangat merusak kesehatan mental karena secara perlahan menghancurkan kepercayaan dan kedekatan dalam sebuah hubungan. Ketika seseorang didiamkan tanpa penjelasan, mereka merasa seperti berjalan di atas kulit telur, takut salah langkah dan bingung tentang apa yang sebenarnya terjadi. Ini membuat hubungan jadi tidak sehat, karena tidak ada komunikasi yang jujur atau terbuka. Kepercayaan mulai luntur karena salah satu pihak merasa tidak bisa lagi bergantung pada yang lain untuk dukungan atau kejelasan. 

Selain itu, silent treatment menghalangi keintiman. Bukannya memperbaiki masalah, mendiamkan seseorang justru menciptakan jarak yang semakin melebar. Orang jadi merasa ditinggalkan dan kesepian, meskipun secara fisik mungkin masih ada di dekatnya. Lama-lama, ini bisa mengikis rasa sayang dan keinginan untuk tetap berhubungan, karena perasaan terluka yang tak kunjung sembuh.

Dampak jangka panjangnya juga tidak main-main. Terus-menerus menghadapi silent treatment bisa menyebabkan gangguan kecemasan, karena orang jadi selalu khawatir dan takut menghadapi situasi serupa di masa depan. Ini membuat mereka merasa tidak aman dan selalu waspada, yang tentu saja menguras energi mental. Lebih parah lagi, silent treatment yang berkepanjangan bisa memicu depresi. Ketika seseorang merasa terus-menerus diabaikan atau tidak dihargai, mereka bisa kehilangan semangat hidup dan merasa tidak berharga. Jadi, meskipun kelihatannya hanya diam saja, efeknya bisa merambat jauh dan sangat berbahaya bagi kesehatan mental seseorang.

Lalu Bagaimana Cara Menghadapi Silent Treatment?

Udahlah sikat aja, tinggalin aja, pusing-pusing amat si. Eits, nggak gitu ya! Hehe. Ada cara yang lebih elegan yang mungkin bisa di coba.

Menghadapi silent treatment memang tidak mudah, tapi ada beberapa cara yang bisa dicoba agar situasi tidak semakin buruk dan tetap menjaga kesehatan mental:

1. Tetap Tenang

Hal pertama yang perlu diingat adalah tetap tenang. Jangan langsung terpancing emosi atau malah membalas dengan cara yang sama. Coba tarik napas dalam-dalam dan ingatkan diri bahwa mungkin ini bukan tentang Anda secara pribadi, tapi lebih karena ada masalah yang perlu diselesaikan.

2. Ajak Berdiskusi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun