Ketika seseorang didiamkan tanpa penjelasan, mereka merasa seperti berjalan di atas kulit telur, takut salah langkah dan bingung tentang apa yang sebenarnya terjadi. Ini membuat hubungan jadi tidak sehat, karena tidak ada komunikasi yang jujur atau terbuka. Kepercayaan mulai luntur karena salah satu pihak merasa tidak bisa lagi bergantung pada yang lain untuk dukungan atau kejelasan.Â
Selain itu, silent treatment menghalangi keintiman. Bukannya memperbaiki masalah, mendiamkan seseorang justru menciptakan jarak yang semakin melebar.
Orang jadi merasa ditinggalkan dan kesepian, meskipun secara fisik mungkin masih ada di dekatnya. Lama-lama, ini bisa mengikis rasa sayang dan keinginan untuk tetap berhubungan, karena perasaan terluka yang tak kunjung sembuh.
Dampak jangka panjangnya juga tidak main-main. Terus-menerus menghadapi silent treatment bisa menyebabkan gangguan kecemasan, karena orang jadi selalu khawatir dan takut menghadapi situasi serupa di masa depan. Ini membuat mereka merasa tidak aman dan selalu waspada, yang tentu saja menguras energi mental.
Lebih parah lagi, silent treatment yang berkepanjangan bisa memicu depresi. Ketika seseorang merasa terus-menerus diabaikan atau tidak dihargai, mereka bisa kehilangan semangat hidup dan merasa tidak berharga.
Jadi, meskipun kelihatannya hanya diam saja, efeknya bisa merambat jauh dan sangat berbahaya bagi kesehatan mental seseorang.
Lalu Bagaimana Cara Menghadapi Silent Treatment?
Udahlah sikat aja, tinggalin aja, pusing-pusing amat si. Eits, nggak gitu ya! Hehe. Ada cara yang lebih elegan yang mungkin bisa di coba.
Menghadapi silent treatment memang tidak mudah, tapi ada beberapa cara yang bisa dicoba agar situasi tidak semakin buruk dan tetap menjaga kesehatan mental:
1. Tetap Tenang
Hal pertama yang perlu diingat adalah tetap tenang. Jangan langsung terpancing emosi atau malah membalas dengan cara yang sama. Coba tarik napas dalam-dalam dan ingatkan diri bahwa mungkin ini bukan tentang Anda secara pribadi, tapi lebih karena ada masalah yang perlu diselesaikan.
2. Ajak Berdiskusi
Setelah merasa lebih tenang, coba ajak orang tersebut untuk berdiskusi secara baik-baik. Sampaikan perasaan Anda dengan jujur dan tanyakan apa yang bisa dilakukan untuk memperbaiki keadaan. Kadang, mereka mungkin butuh waktu untuk sendiri dulu, jadi beri mereka ruang, tapi tetap tunjukkan niat baik untuk berkomunikasi.