Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Operator - Operator Sekolah

Mengungkapkan Keresahan Melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Ketika Kebutuhan Mendesak, Kasbon dengan Atasan Bisa Jadi Pilihan?

6 Agustus 2024   09:22 Diperbarui: 11 Agustus 2024   09:42 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam hidup, kita kadang dihadapkan pada situasi keuangan mendesak yang bikin pusing kepala. Bisa kebutuhan mendadak muncul dengan tiba-tiba, yang membutuhkan biaya cepat, seperti biaya kesehatan, pendidikan, atau bahkan kebutuhan sehari-hari yang tidak bisa ditunda. 

Dalam kondisi seperti ini, kasbon alias pinjam uang ke atasan bisa jadi pilihan yang masuk akal. Kenapa? Karena dibandingkan pinjaman online dengan bunga tinggi dan risiko lain, kasbon ke bos biasanya lebih fleksibel dan bisa diatur sesuai kesepakatan bersama.

Mengapa Kasbon kepada Atasan?

Kasbon ke atasan mempunyai beberapa kelebihan dibanding pinjam dari sumber lain, terutama pinjaman online yang bunganya bisa buat kita tekor. 

Pertama, kalau pinjam ke bos, bunganya biasanya nol atau minimal banget, jadi lebih hemat. Kedua, atasan biasanya lebih fleksibel soal pengembaliannya. Kita bisa nego dan atur jadwal sesuai kemampuan, tidak seperti pinjaman online yang aturannya kaku. 

Selain itu, kasbon ke atasan tidak akan membuat kita terjerat utang yang terus membengkak kalau telat bayar. Dan yang paling penting, kalau kita punya hubungan baik dengan bos, proses minta kasbon bisa lebih mudah dan tidak ribet. Jadi, tidak ada salahnya coba kasbon ke atasan dulu sebelum berpikir untuk minjol

Kapan Sebaiknya Meminta Kasbon?

Meminta kasbon ke atasan sebaiknya dilakukan saat kita benar-benar dalam situasi mendesak dan butuh uang cepat. Misalnya, ada biaya medis yang tidak terduga, biaya sekolah anak yang mendadak harus dibayar, atau kebutuhan penting lainnya yang tidak bisa ditunda. Intinya, jangan asal minta kasbon kalau hanya untuk hal-hal yang sebenarnya masih bisa ditunda atau diatur ulang.

Sebelum minta kasbon, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Pertama, pastikan kita sudah mencoba semua opsi lain, seperti menabung atau mencari sumber dana lain yang lebih mudah. Kedua, evaluasi kemampuan kita untuk mengembalikan pinjaman tersebut sesuai kesepakatan. Jangan sampai kasbon malah membuat kita kesulitan ke depannya. Terakhir, siapkan alasan yang jelas dan jujur ketika berbicara kepada bos. Bos pasti lebih menghargai kalau kita transparan dan serius soal ini.

Cara Meminta Kasbon dengan Baik

Berbicara kepada atasan soal kasbon memang butuh cara yang tepat agar tidak salah paham atau membuat situasi jadi canggung. Berikut caranya:

1. Pilih Waktu yang Tepat

Pastikan Anda berbicara ke bos di waktu yang pas, misalnya saat dia lagi santai atau tidak sibuk dengan urusan penting. Jangan tiba-tiba masuk tanpa permisi di tengah-tengah rapat.

2. Jujur dan Terbuka

Sampaikan alasan kenapa Anda butuh kasbon dengan jujur dan terbuka. Jelaskan situasinya dengan detail tanpa terlalu dramatis. Misalnya, “Pak/Bu, saya lagi butuh dana mendesak untuk biaya pengobatan keluarga.”

3. Tawarkan Solusi Pengembalian 

Jelaskan rencana Anda untuk mengembalikan kasbon tersebut. Misalnya, “Saya bisa cicil dari gaji bulan depan selama tiga bulan, Pak/Bu.” Ini menunjukkan Anda bertanggung jawab dan sudah memikirkan solusinya.

4. Sopan dan Rendah Hati

Gunakan bahasa yang sopan dan nada bicara yang rendah hati. Tunjukkan rasa hormat dan pengertian, misalnya dengan berkata, “Kalau memang memungkinkan dan tidak memberatkan, saya ingin minta bantuan, Pak/Bu.”

5. Siapkan Dokumen Pendukung

Kalau perlu, siapkan dokumen atau bukti yang mendukung alasan Anda, seperti tagihan medis atau surat kebutuhan mendesak lainnya. Ini bisa memperkuat permintaan Anda.

6. Berterima Kasih Terlepas dari Hasilnya

Apapun hasilnya, tetap ucapkan terima kasih atas waktunya. Kalau disetujui, pastikan Anda juga berterima kasih dan penuhi janji pengembalian sesuai kesepakatan.

Dengan cara ini, bos akan melihat Anda serius dan bertanggung jawab, dan kemungkinan besar si bos akan siap membantu.

Beruntung lah jika Anda adalah karyawan atau bawahan yang kompeten

Karyawan yang kompeten dan bisa diandalkan biasanya punya peluang lebih besar untuk dapat persetujuan kasbon dari bos. Kenapa? Karena bos sudah tahu dan percaya dengan kinerja kita. Kalau kita selalu menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu, otomatis bos akan lebih yakin kalau kita juga bisa bertanggung jawab untuk mengembalikan kasbon.

Berikut lima contoh kompeten dan berkontribusi untuk perusahan yang bisa meningkatkan peluang persetujuan kasbon:

1. Kinerja yang Konsisten

Kalau kita selalu perform dengan baik, menyelesaikan tugas tepat waktu, dan nggak pernah bikin masalah, bos pasti lebih percaya dengan kita.

2. Inisiatif dan Proaktif

Kalau kita sering inisiatif ambil tanggung jawab lebih atau membantu menyelesaikan masalah di tim, bos akan lihat kita sebagai aset berharga yang layak dibantu.

3. Bantu Proyek- Proyek Penting

Kalau kita terlibat atau bahkan memimpin proyek-proyek penting dan berhasil, itu menunjukkan kita bisa diandalkan dalam situasi penting, termasuk soal kasbon.

4. Kejujuran dan Integritas

Selalu jujur dan punya integritas tinggi di tempat kerja membuat bos percaya kita juga akan jujur dan bertanggung jawab soal kasbon.

5. Hubungan Baik dengan Rekan Kerja

Kalau kita punya hubungan baik dan selalu siap membantu rekan kerja, ini juga jadi nilai plus di mata bos.

Dengan kontribusi-kontribusi ini, bos pasti akan lebih yakin dan mau bantu kita saat butuh kasbon. Intinya, kinerja yang bagus dan sikap positif di tempat kerja bisa jadi modal penting untuk dapat persetujuan kasbon.

Potensi Risiko dan Cara Mengatasinya

Minta kasbon ke atasan memang ada risikonya, tapi kalau kita tahu cara menghadapinya, semuanya bisa berjalan lancar. Berikut lima risiko yang mungkin dihadapi dan cara mengatasinya:

1. Risiko Ditolak

Kalau permintaan kasbon ditolak, jangan langsung kecewa. Coba tanyakan alasan penolakan dengan sopan dan pahami situasinya. Mungkin saja perusahaan sedang dalam kondisi keuangan yang ketat atau ada kebijakan tertentu. Setelah itu, cari alternatif lain seperti meminjam dari keluarga atau teman dekat.

2. Risiko Merusak Hubungan dengan Atasan

Jaga komunikasi yang baik dan tetap profesional. Setelah meminta kasbon, pastikan kita tetap menjalankan tugas dengan baik dan tidak berubah sikap. Terus tunjukkan kinerja yang baik agar bos melihat bahwa kita tetap bisa diandalkan.

3. Risiko Terlambat Mengembalikan

Buat rencana pengembalian yang realistis dan disiplin dalam melaksanakannya. Kalau ada masalah yang membuat kita terlambat, segera komunikasi dengan bos dan cari solusi bersama. Jangan menunda-nunda atau diam saja tanpa penjelasan.

4. Risiko Penilaian Negatif dari Rekan Kerja

Jaga kerahasiaan permintaan kasbon, cukup atasan saja yang tahu. Kalau memang harus diberitahukan, pastikan menjelaskannya dengan cara yang bijak dan tidak memicu gosip atau penilaian negatif.

5. Risiko Ketergantungan

Gunakan kasbon hanya dalam keadaan darurat dan tidak menjadikannya kebiasaan. Cobalah untuk lebih disiplin dalam mengatur keuangan pribadi sehingga tidak terlalu sering membutuhkan kasbon.

Dengan memahami risiko dan cara mengatasinya, kita bisa meminta kasbon dengan lebih tenang dan tetap menjaga hubungan baik dengan atasan. Intinya, komunikasi yang baik dan tanggung jawab adalah kunci utamanya.

Kasbon ke atasan bisa jadi solusi praktis saat kita menghadapi situasi keuangan mendesak. Dibanding pinjaman online, kasbon punya banyak keuntungan seperti bunga yang rendah atau bahkan nol, serta fleksibilitas pengembalian. Karyawan yang kompeten dan bisa diandalkan biasanya lebih mudah dapat persetujuan kasbon karena bos sudah percaya dengan kinerja kita.

Tapi, kita juga perlu mempertimbangkan waktu yang tepat untuk minta kasbon, menjaga komunikasi yang baik dengan atasan, dan siap dengan rencana pengembalian yang realistis. Pahami risiko yang mungkin muncul, seperti penolakan atau terlambat mengembalikan, dan siapkan cara untuk mengatasinya.

Jangan ragu minta bantuan saat benar-benar butuh, asalkan kita jujur, sopan, dan tetap bertanggung jawab. Hubungan baik dengan atasan dan kinerja yang solid adalah kunci agar bisa dapat kasbon dengan lancar. Jadi, kalau lagi butuh, jangan takut buat ngomong sama bos, yang penting tetap profesional dan siap dengan solusinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun