Beberapa poin utama dari ajaran Epictetus tentang kebahagiaan dan kebebasan dari kondisi eksternal adalah:
1. Kendalikan yang Bisa Dikendalikan
Epictetus mengajarkan bahwa kita harus memfokuskan energi kita pada hal-hal yang ada di bawah kendali kita, seperti pikiran dan tindakan kita sendiri.
2. Terima yang Tidak Bisa Diubah
Menurut Epictetus, menerima kenyataan dan tidak mencoba melawan hal-hal yang tidak bisa kita ubah adalah kunci untuk mencapai ketenangan batin.
3. Kebajikan Adalah Kunci
Epictetus percaya bahwa hidup yang baik dan bahagia tergantung pada kebajikan, yaitu menjalani hidup dengan integritas, kejujuran, dan rasa tanggung jawab.
4. Kebahagiaan dari DalamÂ
Kebahagiaan sejati datang dari dalam diri kita, bukan dari benda-benda materi atau kondisi eksternal. Kebahagiaan adalah hasil dari pikiran yang tenang dan terkendali.
Kebahagiaan Menurut Epictetus
Menurut Epictetus, kebahagiaan sejati tidak tergantung pada hal-hal di luar diri kita seperti harta, status, atau keadaan sekitar. Ia percaya bahwa kebahagiaan berasal dari dalam diri kita, terutama dari bagaimana kita mengelola pikiran dan sikap kita terhadap segala sesuatu yang terjadi.
Salah satu konsep penting dalam ajaran Epictetus adalah ataraxia, yang berarti ketenangan batin. Ataraxia adalah keadaan di mana pikiran kita tenang dan tidak terganggu oleh emosi negatif seperti kecemasan, kemarahan, atau kesedihan.
Untuk mencapai ataraxia, Epictetus mengajarkan kita untuk fokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan, seperti sikap dan reaksi kita, dan menerima dengan lapang dada hal-hal yang berada di luar kendali kita.
Misalnya, jika kita kehilangan pekerjaan, daripada meratapi nasib dan merasa putus asa, Epictetus akan menyarankan kita untuk menerima kenyataan itu dan fokus pada apa yang bisa kita lakukan selanjutnya, seperti mencari pekerjaan baru atau meningkatkan keterampilan kita.
Selain ataraxia, Epictetus juga menekankan pentingnya arete, atau kebajikan, dalam mencapai kebahagiaan sejati. Kebajikan menurut Epictetus meliputi integritas, kejujuran, keberanian, dan rasa tanggung jawab. Hidup dengan kebajikan berarti kita selalu berusaha melakukan yang terbaik dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai moral yang tinggi.
Ketika kita menjalani hidup dengan kebajikan, kita akan merasa lebih puas dan damai karena kita tahu bahwa kita telah melakukan yang terbaik yang kita bisa, terlepas dari hasilnya.