Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Operator - Operator Sekolah

Mengungkapkan Keresahan Melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Bawa Laptop atau Tidak? Menimbang Plus Minus Bekerja Tanpa Laptop Kantor

20 April 2024   23:00 Diperbarui: 22 April 2024   11:22 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi membawa Laptop Kantor ke Rumah. (Sumber Gambar: pexels.com/Andrea Piacquadio)

Di era digital ini, tren bekerja dengan fleksibilitas dan mobilitas semakin marak. Bekerja tidak lagi terikat pada ruang kantor yang kaku, namun dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja dengan bantuan teknologi. Hal ini membuka peluang baru bagi para pekerja untuk meningkatkan produktivitas dan keseimbangan kehidupan kerja.

Salah satu bentuk fleksibilitas dan mobilitas yang menarik perhatian adalah kebijakan membawa laptop kantor ke rumah. Bagi sebagian orang, membawa laptop kantor ke rumah memungkinkan mereka untuk menyelesaikan pekerjaan di luar jam kantor, di mana pun mereka berada.

Namun, kebijakan ini juga menimbulkan pro dan kontra yang perlu dipertimbangkan. Di satu sisi, membawa laptop kantor ke rumah dapat meningkatkan produktivitas dan memberikan kebebasan kepada pekerja untuk mengatur waktunya sendiri. Di sisi lain, hal ini dapat mengganggu keseimbangan kehidupan kerja dan memicu stres akibat terpapar pekerjaan secara terus menerus.

Dalam artikel ini kita akan mengupas lebih dalam tentang plus dan minus bekerja tanpa membawa laptop kantor. Kita akan sama-sama membahas berbagai aspek yang perlu dipertimbangkan, seperti dampaknya terhadap produktivitas, keseimbangan kehidupan kerja, dan kesehatan mental.

1. Keuntungan Bekerja Tanpa Laptop Kantor

Memang benar, salah satu keuntungan utama dari bekerja tanpa membawa pulang laptop kantor adalah adanya pembatasan yang jelas antara kehidupan kerja dan pribadi. Ini membantu dalam lima hal:

Pertama, Keseimbangan Kerja-Hidup (work-life balance) yang Lebih Baik. Dengan tidak membawa pekerjaan pulang, Anda dapat lebih mudah memisahkan waktu untuk pekerjaan dan waktu untuk kehidupan pribadi Anda.

Ini memungkinkan Anda untuk benar-benar ‘mematikan’ dari pekerjaan setelah jam kerja, sehingga meningkatkan kualitas waktu luang Anda.

Kedua, Meningkatan Kesejahteraan Mental. Tanpa tekanan untuk selalu tersedia, Anda dapat mengurangi stres dan kecemasan yang sering kali terkait dengan pekerjaan.

Ini juga membantu mencegah kelelahan kerja karena Anda memiliki waktu untuk istirahat dan pemulihan.

Ketiga, Fokus pada Produktivitas di Kantor. 

Mengetahui bahwa Anda hanya bisa bekerja di kantor mendorong efisiensi dan manajemen waktu yang lebih baik selama jam kerja.

Ini dapat meningkatkan fokus dan produktivitas karena Anda berusaha menyelesaikan tugas selama Anda berada di kantor.

Keempat, Privasi dan Keamanan Data. Dengan semua data dan informasi pekerjaan yang tersimpan di PC kantor, risiko kehilangan atau pencurian data saat bepergian dengan laptop berkurang.

Ini juga memastikan bahwa informasi sensitif perusahaan tetap aman di dalam infrastruktur keamanan yang dikontrol.

Kelima, Pemisahan Fisik dari Pekerjaan. Meninggalkan laptop di kantor secara fisik memisahkan Anda dari pekerjaan, yang bisa menjadi simbolis penting dalam mempertahankan batasan kerja.

2. Kerugian Bekerja Tanpa Laptop Kantor

Memang, salah satu kerugian dari bekerja tanpa laptop kantor adalah keterbatasan akses ke pekerjaan di luar jam kantor. Berikut adalah enam poin yang dapat Anda pertimbangkan:

Pertama, Ketergantungan pada Jam Kerja Kantor. Tanpa laptop kantor, karyawan terikat pada jam operasional kantor untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka.

Ini bisa menjadi masalah jika ada kebutuhan mendesak yang muncul di luar jam kerja.

Kedua, Kemampuan Respons yang Terbatas. Karyawan mungkin tidak dapat merespons dengan cepat terhadap email atau permintaan penting dari rekan kerja atau klien setelah jam kerja.

Ini dapat memperlambat proses pengambilan keputusan dan resolusi masalah.

Ketiga, Pengaruh pada Fleksibilitas Kerja. Bekerja tanpa laptop kantor dapat membatasi fleksibilitas kerja, terutama bagi mereka yang membutuhkan jadwal yang lebih adaptif atau sering bepergian.

Keempat, Potensi Hambatan dalam Kolaborasi. Keterbatasan akses ini dapat menghambat kolaborasi dan komunikasi yang efektif dengan tim, terutama dalam proyek yang memerlukan koordinasi cepat.

Kelima, Dampak pada Produktivitas. Karyawan mungkin merasa frustrasi karena tidak dapat menyelesaikan pekerjaan atau memanfaatkan waktu luang mereka secara efisien untuk pekerjaan.

Keenam, Kesulitan dalam Situasi Darurat. Dalam situasi darurat atau deadline yang ketat, tidak memiliki akses ke laptop kantor dapat menambah tekanan dan kesulitan.

3. Hasil Survei Tentang Preferensi Pekerja

Berikut adalah tiga contoh dari hasil survei preferensi pekerja terkait membawa pulang laptop kantor:

Pertama, Survei Work-Life Balance Pasca Pandemi. Dilansir dari tribunnews.com, sebuah survei yang dilakukan oleh JobStreet menunjukkan bahwa 43% responden di Indonesia mengatakan bahwa work-life balance menjadi prioritas utama dalam memilih pekerjaan.

Survei ini juga menemukan bahwa 74% responden mendapatkan penawaran peluang kerja beberapa kali dalam setahun, menunjukkan bahwa pencari kerja di Indonesia percaya diri dengan daya tarik dan kemampuan mereka untuk mencari peluang karir baru.

Kedua, Kepuasan Pekerjaan di Indonesia. Hasil survei yang dirilis oleh PwC pada Juni 2023 menunjukkan bahwa 75% karyawan di Indonesia mengaku bahwa mereka puas dengan pekerjaan saat ini.

Angka ini berada di atas rata-rata persentase tingkat kepuasan kerja karyawan di Asia Pasifik, yaitu 57%.

Ketiga, Preferensi Karyawan Terhadap Work From Office (WFO). Menurut survei yang dilakukan oleh CNBC Indonesia, mayoritas karyawan atau sebanyak 77% memilih kembali bekerja dari kantor jika kondisi sudah kembali normal.

Namun, mereka berharap setidaknya ada 1 hari dalam seminggu di mana mereka bisa bekerja dari rumah (WFH atau work from home).

Bekerja tanpa laptop kantor menawarkan berbagai keuntungan dan kekurangan, seperti yang telah dibahas dalam artikel ini. Keputusan untuk membawa pulang laptop kantor atau tidak adalah keputusan pribadi yang harus diambil berdasarkan preferensi, gaya hidup, dan jenis pekerjaan Anda.

Dalam menimbang keputusan untuk membawa pulang laptop kantor atau tidak, kita dihadapkan pada pertanyaan yang lebih besar, 

Bagaimana kita mendefinisikan keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi? Setiap individu memiliki kebutuhan dan batasan yang unik, dan tidak ada jawaban yang benar atau salah yang berlaku universal.

Di akhir perdebatan antara membawa pulang laptop kantor atau tidak, terletak pertanyaan yang lebih besar tentang bagaimana kita mengatur keseimbangan antara kehidupan profesional dan pribadi kita.

Keputusan ini bukan hanya tentang logistik atau kebijakan perusahaan, tapi ini adalah tentang nilai-nilai kita, kesehatan kita, dan bagaimana kita mendefinisikan kesuksesan.

Dalam dunia yang semakin tidak mengenal batas antara ‘jam kerja’ dan ‘waktu pribadi,’ penting bagi kita untuk secara sadar membuat pilihan yang mendukung kesejahteraan kita.

Keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi bukanlah tujuan yang harus dicapai, melainkan proses berkelanjutan yang memerlukan penyesuaian dan refleksi diri.

Mari kita ambil momen ini untuk bertanya pada diri sendiri,

Apakah kita mengontrol pekerjaan kita, atau apakah pekerjaan kita yang mengontrol kita? Apakah kita memberikan waktu yang cukup untuk diri sendiri, keluarga, dan kegiatan yang kita nikmati?

Dengan mempertimbangkan semua plus dan minus, mari kita buat pilihan yang tidak hanya meningkatkan produktivitas kita tetapi juga memelihara kebahagiaan dan kesehatan kita. Karena pada akhirnya, keseimbangan yang kita ciptakan antara kerja dan kehidupan pribadi akan menentukan kualitas hidup kita secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun