Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Operator - Operator Sekolah

Mengungkapkan Keresahan Melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Produktivitas Lebih Penting daripada Kehadiran di Kantor, Benarkah?

13 Maret 2024   16:46 Diperbarui: 15 Maret 2024   10:44 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehadiran fisik di kantor memungkinkan interaksi sosial dan profesional yang lebih sering dan spontan antara anggota tim. Ini dapat memfasilitasi pembentukan hubungan kerja yang lebih kuat, meningkatkan kepercayaan dan kerjasama antar anggota tim.

Kedua: Pembinaan dan Pengembangan

Dalam beberapa kasus, kehadiran di kantor memudahkan pembinaan dan pengembangan profesional. Misalnya, pelatihan baru atau junior karyawan sering kali lebih mudah dan efektif dilakukan secara langsung.

Ketiga: Pengakuan dan Motivasi

Kehadiran di kantor juga memungkinkan pengakuan langsung atas prestasi atau kontribusi karyawan, yang bisa menjadi faktor motivasi yang kuat.

Bagaimana perusahaan bisa mencapai keseimbangan antara menekankan produktivitas dan mempertahankan beberapa aspek positif dari kehadiran di kantor?

Mencapai keseimbangan antara menekankan produktivitas dan mempertahankan beberapa aspek positif dari kehadiran di kantor bisa menjadi tantangan. Berikut adalah lima strategi yang bisa digunakan:

Pertama, Kerja Hibrida. Model ini memungkinkan karyawan untuk membagi waktu mereka antara bekerja di kantor dan bekerja dari rumah. Ini memberikan fleksibilitas kepada karyawan sambil mempertahankan beberapa manfaat dari interaksi tatap muka.

Kedua, Fleksibilitas Tempat dan Waktu Kerja. Memberikan karyawan kebebasan untuk memilih kapan dan di mana mereka bekerja dapat meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja. Ini bisa melibatkan kebijakan seperti jam kerja fleksibel, kerja jarak jauh, atau kerja bergilir.

Ketiga, Teknologi dan Alat Kolaborasi. Menggunakan teknologi dan alat kolaborasi dapat membantu memfasilitasi komunikasi dan kerjasama, bahkan ketika karyawan tidak berada di kantor. Ini bisa melibatkan penggunaan platform seperti Slack, Microsoft Teams, atau Google Workspace.

Keempat, Pengembangan Budaya Kerja yang Mendukung. Membangun budaya kerja yang mendukung produktivitas dan kesejahteraan karyawan adalah penting. Ini bisa melibatkan pengakuan atas prestasi, dukungan untuk keseimbangan kerja-hidup, dan penekanan pada hasil kerja daripada jam kerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun