Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Operator - Operator Sekolah

Mengungkapkan Keresahan Melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Mental Health di Tempat Kerja: Realistis atau Egois?

1 Maret 2024   15:09 Diperbarui: 2 Maret 2024   16:57 785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesehatan mental atau kesehatan jiwa adalah keadaan individu sejahtera menyadari potensi yang dimilikinya, mampu menanggulangi tekanan hidup normal, bekerja secara produktif, serta mampu memberikan kontribusi bagi lingkungannya.

Mengapa kesehatan mental penting di tempat kerja?

Menurut sumber dari blog.skilacademy.com dan asnor.co.id, Kesehatan mental sangat penting di tempat kerja karena lima alasan ini :

Pertama, produktivitas yang meningkat. Kesehatan mental yang baik berkontribusi pada peningkatan produktivitas. Ketika pekerja merasa baik secara mental, mereka cenderung lebih fokus, kreatif, dan dapat berkinerja lebih baik dalam pekerjaan mereka.

Kedua, keseimbangan kehidupan kerja. Perhatian terhadap kesehatan mental membantu menciptakan lingkungan kerja yang mendukung keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi. Ini memungkinkan para pekerja untuk menjaga keseimbangan yang sehat antara tuntutan pekerjaan dan kebutuhan pribadi mereka.

Ketiga, kepuasan kerja yang meningkat. Dukungan terhadap kesehatan mental dapat meningkatkan kepuasan kerja. Ketika perusahaan peduli terhadap kesejahteraan mental karyawan, hal ini dapat menciptakan ikatan yang lebih kuat antara perusahaan dan karyawan, meningkatkan loyalitas, dan mengurangi tingkat stres.

Keempat, pengurangan stres dan risiko kesehatan. Lingkungan kerja yang mendukung kesehatan mental dapat membantu mengurangi tingkat stres yang dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental. Ini juga dapat mengurangi risiko penyakit terkait stres dan kesehatan mental yang buruk.

Kelima, menurunkan tingkat absensi dan kehilangan produktivitas. Kesehatan mental yang baik dapat mengurangi tingkat absensi dan kehilangan produktivitas karena masalah kesehatan mental.

Dengan memberikan perhatian yang tepat terhadap kesehatan mental, perusahaan dapat mengurangi dampak negatif pada produktivitas akibat absensi yang disebabkan oleh masalah kesehatan mental.

Dengan mendukung kesehatan mental karyawannya, perusahaan dapat meningkatkan keuntungan, meningkatkan moral dan semangat kerja, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif dan produktif.

Jadi bagaimana menurut teman-teman kesehatan mental di tempat kerja realistis kah?

Ini adalah salah satu contoh study kasus yang di lansir dari theconversation.com, tentang Studi Kasus Global. Dalam 23 studi kasus korporat global, bermunculan strategi-strategi umum untuk menangani kesehatan mental di tempat kerja. Kerja yang fleksibel membuahkan hasil, seperti yang dilakukan kebijakan mengizinkan pegawai menukar gaji dengan cuti. Konseling, Terapi Perilaku Kognitif (CBT) dan layanan penuh perhatian juga berhasil. 

Di atas tadi penulis sudah menjelaskan sedikit tentang kesehatan di tempat kerja itu adalah hal yang realistis. Nah sekarang kita lihat dari sisi egois tentang kesehatan mental di tempat kerja. Apakah kesehatan di tempat kerja bisa di katakan egois?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun