Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Operator - Operator Sekolah

Mengungkapkan Keresahan Melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Membatasi Informasi, Strategi Melindungi Kesehatan Mental di Era Digital

19 Februari 2024   16:13 Diperbarui: 27 Februari 2024   11:00 1205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sosial Media. (Sumber Gambar: pexels.com/Magnus Mueller)

Era digital membawa perubahan signifikan dalam cara kita hidup, termasuk cara kita mengonsumsi informasi. Kini, dengan akses internet yang mudah, kita dibombardir dengan informasi tanpa henti.

Meskipun akses informasi yang mudah memiliki banyak manfaat, namun hal ini juga dapat membawa dampak negatif pada kesehatan mental

Paparan informasi yang berlebihan, terutama berita negatif dan konten media sosial yang memicu kecemasan, dapat meningkatkan stres, depresi, dan kecemasan.

Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk membatasi informasi yang kita konsumsi dan menerapkan strategi untuk melindungi kesehatan mental di era digital

Di dalam artikel ini akan sama-sama kita bahas beberapa strategi yang dapat membantu Anda dalam menyaring informasi dan menjaga kesehatan mental Anda.

Bagaimana Informasi Berlebihan Mempengaruhi Kesehatan Mental?

Informasi berlebihan, sering disebut sebagai “overload informasi”, dapat mempengaruhi kesehatan mental dengan berbagai cara:

Pertama, kecemasan dan stres. Informasi berlebihan dapat menyebabkan perasaan cemas, merasa kewalahan, dan kelelahan mental. Misalnya, berita yang berlebihan tentang pandemi atau bencana dapat menimbulkan stres yang berhubungan dengan berita tersebut.

Kedua, kesulitan dalam mengambil keputusan. Dengan begitu banyaknya informasi yang tersedia, seseorang mungkin merasa sulit untuk membuat keputusan atau merasa tidak yakin tentang keputusan yang telah diambil.

Ketiga, dampak negatif pada Perilaku kesehatan. Informasi kesehatan yang salah atau menyesatkan, yang sering kali tersebar luas selama wabah atau bencana, dapat mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang secara negatif. Misalnya, informasi yang salah tentang vaksin dapat meningkatkan keraguan tentang vaksin.

Keempat, gangguan emosional. Penelitian menunjukkan bahwa semakin sering seseorang mencari informasi tentang Covid-19 melalui berbagai media—televisi, koran, dan media sosial—semakin besar kemungkinan mereka melaporkan gangguan emosional.

Oleh sebab itu, membatasi asupan informasi sangat penting dan memastikan bahwa informasi yang kita konsumsi berasal dari sumber yang kredibel dan dapat dipercaya. Ini akan membantu menjaga kesehatan mental kita di era digital ini.

Sebelum kita menyelam lebih dalam, mari kita mengenal dulu apa itu definisi informasi berlebihan. Seperti yang penulis sebutkan di atas, informasi berlebihan, atau yang sering disebut “overload informasi”, adalah suatu keadaan di mana jumlah informasi yang diterima melebihi kapasitas seseorang untuk memprosesnya. Ini terjadi ketika informasi yang tersedia melebihi batas pemahaman dan pengambilan keputusan seseorang.

Dalam konteks digital, informasi berlebihan sering kali terjadi karena akses yang mudah dan cepat ke berbagai sumber informasi, seperti media sosial, berita online, dan email. Akibatnya, individu dapat merasa kewalahan, bingung, dan stres karena mencoba memilah dan memahami semua informasi tersebut.

Penting untuk digaris bawahi bahwa tidak semua informasi berlebihan itu buruk. Kadang-kadang, memiliki banyak informasi dapat membantu dalam pengambilan keputusan. Namun, masalahnya muncul ketika informasi tersebut menjadi terlalu banyak hingga sulit untuk diproses dan dipahami.

Apa dampak negatif informasi berlebihan terhadap kesehatan mental?

Informasi berlebihan, atau information overload, dapat membawa berbagai dampak negatif terhadap kesehatan mental, di antaranya: 

Pertama, gangguan tidur. Keinginan yang tak henti-hentinya untuk tetap mendapatkan informasi dan koneksi yang terus-menerus dengan dunia digital dapat membahayakan kualitas dan durasi tidur kita.

Kedua, kesulitan dalam konsentrasi. Informasi berlebihan dapat menyebabkan kesulitan dalam mempertahankan konsentrasi.

Ketiga, masalah dalam pengambilan keputusan. Informasi berlebihan dapat menyebabkan kesulitan dalam membuat keputusan atau membuat keputusan yang tergesa-gesa (sering kali keputusan yang buruk).

Keempat, perbandingan sosial dan penurunan harga diri. Media sosial sering kali memicu perbandingan sosial yang dapat menurunkan harga diri seseorang.

Kelima, kekuasaan dan kelelahan mental. Informasi berlebihan dapat menyebabkan perasaan tidak berdaya dan kelelahan mental.

Mengapa penting untuk membatasi informasi bagi kesehatan mental?

Di era digital yang serba cepat dan penuh informasi, membatasi informasi menjadi semakin penting untuk menjaga kesehatan mental. 

Paparan informasi yang berlebihan, terutama berita negatif dan konten media sosial yang memicu kecemasan, dapat membawa dampak negatif seperti stres, kecemasan, depresi, dan FOMO (Fear of Missing Out).

Adakah strategi yang efektif untuk membatasi informasi?

Di era digital yang penuh dengan informasi, membatasi informasi menjadi semakin penting untuk menjaga kesehatan mental. Berikut adalah empat strategi yang menurut penulis sangat penting dalam membatasi informasi:

Pertama, rencanakan informasi yang Anda cari. Memiliki ide yang jelas tentang jenis informasi yang Anda butuhkan dapat membantu Anda fokus dan menghindari informasi yang tidak perlu.

Kedua, pengaturan waktu di media sosial. Mengatur batas waktu harian untuk penggunaan media sosial dapat membantu mengurangi asupan informasi dan memberikan waktu untuk aktivitas lain.

Ketiga, memilih sumber informasi yang kredibel. Memilih untuk mengonsumsi informasi dari sumber yang kredibel dapat membantu memastikan bahwa informasi yang Anda terima adalah akurat dan relevan.

Keempat, mengambil waktu untuk ‘Digital Detox’. Mengambil istirahat dari perangkat digital dan media sosial secara berkala dapat membantu ‘membersihkan’ pikiran Anda dan mengurangi asupan informasi.

Ingatlah bahwa strategi ini mungkin tidak cocok untuk semua orang, dan mungkin perlu disesuaikan sesuai dengan kebutuhan dan preferensi masing-masing. Selalu penting untuk mencari keseimbangan antara tetap informasi dan menjaga kesehatan mental Anda.

Lalu, apa manfaat membatasi informasi bagi kesehatan mental?

Berikut adalah empat manfaat utama dari membatasi informasi yang menurut penulis sangat penting:

Pertama, meningkatkan kualitas tidur. Membatasi waktu layar, terutama sebelum tidur, dapat membantu meningkatkan kualitas tidur kita.

Kedua, mengurangi stres dan kecemasan. Informasi berlebihan dapat menyebabkan stres dan kecemasan. Membatasi penggunaan media sosial dan waktu layar dapat membantu mengurangi tingkat stres dan kecemasan.

Ketiga, meningkatkan fokus dan produktivitas. Dengan membatasi informasi, kita dapat mengurangi gangguan dan meningkatkan fokus dan produktivitas kita.

Keempat, menguatkan hubungan interpersonal. Menghabiskan lebih sedikit waktu di layar dapat memberi kita lebih banyak waktu untuk berinteraksi secara langsung dengan orang lain, yang dapat memperkuat hubungan interpersonal kita.

Misal, contoh nyatanya seperti:

Seorang remaja yang merasa iri dan tidak puas dengan dirinya sendiri setelah melihat foto-foto kehidupan yang sempurna di media sosial. 

Dia memutuskan untuk berhenti mengikuti akun media sosial yang membuatnya merasa negatif, dan fokus pada orang-orang dan pengalaman di kehidupan nyata. Dia mulai merasa lebih puas dengan dirinya sendiri dan hubungannya dengan orang lain.

Membatasi informasi memiliki banyak manfaat untuk kesehatan mental dan kualitas hidup.

Meskipun tidak mudah untuk mengubah kebiasaan, namun dengan strategi yang tepat dan tekad yang kuat, Anda dapat merasakan manfaatnya.

Era digital telah membawa perubahan signifikan dalam cara kita mengonsumsi informasi. Meskipun akses informasi yang mudah memiliki banyak manfaat, namun hal ini juga dapat membawa dampak negatif pada kesehatan mental. 

Informasi berlebihan, atau “overload informasi”, dapat mempengaruhi kesehatan mental dengan berbagai cara, termasuk kecemasan, stres, kesulitan dalam mengambil keputusan, dan dampak negatif pada perilaku kesehatan.

Membatasi asupan informasi sangat penting dan memastikan bahwa informasi yang kita konsumsi berasal dari sumber yang kredibel dan dapat dipercaya. Ini akan membantu menjaga kesehatan mental kita di era digital ini.

Dalam artikel ini, kita telah membahas beberapa strategi yang dapat membantu Anda dalam menyaring informasi dan menjaga kesehatan mental Anda. 

Strategi ini termasuk merencanakan informasi yang mungkin Anda cari, mengatur waktu di media sosial, memilih sumber informasi yang kredibel, dan mengambil waktu untuk ‘detoks digital’.

Mari sama-sama kita coba menerapkan strategi-strategi ini dalam kehidupan sehari-hari. Ingatlah bahwa menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik.

Mari kita lindungi kesehatan mental kita di era digital ini dengan bijaksana membatasi informasi yang kita konsumsi. Semoga semuanya berjalan dengan baik!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun