Sekeras apapun usahamu membantu, mereka selalu punya titik untuk dicermati dan dikritik. Mereka bisa saja mengeluhkan hal-hal sepele yang tidak sesuai keinginan mereka, mengabaikan keseluruhan usaha dan pengorbananmu. Singkatnya ada aja yang kurang dari kita.
3. Tidak Pernah PuasÂ
Keinginan mereka seakan tak berujung, tak peduli seberapa banyak yang sudah diberikan. Mereka akan terus menerus meminta bantuan tanpa batas, dan bahkan mungkin menyalahkanmu jika tidak bisa memenuhinya. Parah banget kan?
4. Kurang Empati
Mereka kesulitan memahami bahwa tindakan mereka bisa melukai orang lain. Mereka tidak bisa merasakan atau peduli bagaimana perjuangan dan pengorbananmu telah berdampak pada dirimu. Ini sih namanya udah gak tau terima kasih!
5. Narsistik dan Egois
Seringkali, sikap tidak tahu berterima kasih ini terjalin dengan sifat narsistik dan egois. Mereka hanya mementingkan diri sendiri dan kebutuhan mereka, tanpa peduli dampaknya pada orang lain. Red flag banget!
Kita wajib menyadari keberadaan orang-orang seperti ini supaya kita bisa menjaga diri dan tidak terjebak dalam hubungan yang merugikan. Berikut beberapa cara mengenali dan menghadapi mereka yang bisa kamu coba:
Pertama, perhatikan pola perilaku. Amati apakah pola mereka konsisten selalu tidak menghargai. Jika mereka secara berulang kali menunjukkan karakteristik di atas, mungkin ini saatnya untuk waspada.
Kedua, komunikasi terbuka dan asertif. Coba komunikasikan dengan mereka secara terbuka dan asertif tentang bagaimana sikap mereka membuatmu merasa. Sampaikan batasan-batasanmu dan katakan "tidak" jika kamu merasa tidak mampu atau tidak nyaman memenuhi permintaan mereka.
Ketiga, batasi keterlibatan. Tidak perlu memutus hubungan sepenuhnya, namun pertimbangkan untuk membatasi keterlibatanmu dengan mereka. Jangan biarkan mereka memanfaatkan kebaikanmu terus-menerus.
Keempat, prioritaskan diri sendiri. Ingatlah bahwa kesehatan mental dan fisikmulah yang terpenting. Jangan sampai mengorbankan dirimu sendiri demi orang yang tidak bisa menghargai.
Kelima, cari dukungan (backup). Bicaralah dengan orang lain yang kamu percaya tentang situasi ini. Mendapatkan dukungan sosial dapat membantumu merasa tidak sendirian dan membuat keputusan yang tepat.
Berada di sekitar orang yang tidak tahu berterima kasih memang bisa jadi menguras energi dan menyakitkan. Namun, dengan mengenali perilaku mereka dan belajar untuk menjaga batasan, kamu bisa melindungi dirimu sendiri dan membangun hubungan yang lebih sehat dengan orang-orang yang benar-benar menghargai keberadaanmu.
Menjadi orang yang baik dan suka menolong adalah hal yang mulia, tetapi kita juga harus berhati-hati agar tidak terlalu banyak berkorban untuk orang lain, terutama jika orang tersebut tidak tahu berterima kasih.
Berkorban terlalu banyak dapat berdampak negatif pada diri kita, baik secara fisik maupun mental, seperti kehilangan diri sendiri, stres serta kelelahan, rasa tidak dihargai, dan menjadi orang yang mudah dimanfaatkan
Oleh sebab itu, penting untuk menjaga batas-batas pengorbanan kita. Kita perlu belajar untuk mengatakan "tidak" jika kita merasa tidak mampu atau tidak mau berkorban. Kita juga perlu belajar untuk menghargai diri sendiri dan tidak membiarkan orang lain memanfaatkan kita.
Cara mengenali dan menghadapi orang yang tidak tahu berterima kasih, yaitu perhatikan pola perilaku, komunikasi terbuka dan asertif, batasi keterlibatan, prioritaskan diri sendiri, cari dukungan
Di bawah ini adalah lima saran untuk pembaca yang bisa dicoba tentang bagaimana menyeimbangkan antara berkorban dan menjaga kepentingan diri sendiri:
- Kenali diri sendiri dan batasan-batasanmu. Apa yang bisa kamu lakukan dan apa yang tidak bisa kamu lakukan? Apa yang kamu bersedia korbankan dan apa yang tidak?
- Belajar untuk mengatakan "tidak". Jangan merasa bersalah jika kamu tidak bisa memenuhi permintaan orang lain.
- Bersikap tegas dan konsisten. Jika kamu sudah mengatakan "tidak", jangan mudah goyah.
- Prioritaskan diri sendiri. Ingatlah bahwa kesehatan mental dan fisikmu adalah yang terpenting.