Kedua, berpakaian sederhana. Berpakaian sederhana tidak berarti tidak fashionable. Kita tetap bisa tampil menarik dengan pakaian sederhana yang sesuai dengan gaya kita.
Ketiga, kalau bisa cobalah menggunakan transportasi umum daripada kendaraan pribadi. Menggunakan transportasi umum jauh lebih murah daripada menggunakan kendaraan pribadi. Selain itu, menggunakan transportasi umum juga lebih ramah lingkungan.
Sebenarnya masih banyak lagi contoh  hidup sesuai kemampuan, tetapi penulisan rasa ketiga contoh tersebut sudah cukup mewakili.
Nah selanjutnya kita akan definisikan gaya hidup yang merugikan. Jadi apa yang dimaksud dengan gaya hidup yang merugikan?
Gaya hidup yang merugikan adalah gaya hidup yang tidak sesuai dengan kemampuan finansial seseorang dan berdampak negatif pada kehidupannya. Gaya hidup ini dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti kesulitan finansial, kredit macet, dan tekanan psikologis.
Dampak negatif gaya hidup yang merugikan dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu dampak finansial dan dampak non-finansial.
1. Dampak Finansial
Gaya hidup yang merugikan dapat menyebabkan berbagai masalah finansial, di antaranya:
Pertama, kesulitan finansial. Jika gaya hidup seseorang mengharuskan mereka untuk menghabiskan lebih banyak uang daripada yang mereka miliki, mereka dapat mengalami kesulitan finansial. Hal ini dapat menyebabkan mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar, seperti makan, minum, dan tempat tinggal.Â
Kedua, kredit macet. Jika seseorang tidak dapat membayar tagihan karena gaya hidup yang merugikan, mereka dapat terjerat dalam kredit macet. Hal ini dapat menyebabkan mereka kehilangan aset, seperti rumah atau kendaraan.Â
2. Dampak Non-Finansial
Gaya hidup yang merugikan juga dapat menyebabkan berbagai masalah non-finansial, di antaranya:
Pertama, tekanan psikologis. Gaya hidup yang mengharuskan seseorang untuk selalu tampil sempurna dapat menyebabkan tekanan psikologis. Hal ini dapat menyebabkan mereka stres, cemas, dan bahkan depresi.Â