Kepemimpinan Positif: Strategi untuk Kinerja Luar Biasa (2/4)

https://s.id/CRVfk

Iklim Positif (Positive Climate)

          Berfokus pada pentingnya menciptakan iklim positif dalam organisasi, bagaimana pemimpin dapat menumbuhkan suasana yang mendukung dan memberi energi. Elemen-elemen seperti kepercayaan, keamanan, dan inklusivitas yang berkontribusi pada tempat kerja yang berkembang.

          Contoh kepemimpinan yang sangat baik yang memungkinkan terciptanya iklim positif adalah pendekatan yang diambil oleh Satya Nadella, CEO Microsoft.

          Saat Nadella menjabat sebagai CEO pada tahun 2014, ia menyadari perlunya mengubah budaya Microsoft dari lingkungan yang kompetitif dan terisolasi menjadi lingkungan yang menekankan kolaborasi dan pertumbuhan. Ia mengartikulasikan visi tentang "pola pikir pertumbuhan," yang mendorong karyawan untuk belajar dari kegagalan dan menghadapi tantangan.

          Nadella menekankan empati sebagai nilai inti. Ia secara aktif mempromosikan keberagaman dan inklusi dalam perusahaan, dengan memahami bahwa tenaga kerja yang beragam menumbuhkan kreativitas dan inovasi. Kepemimpinannya mendorong karyawan untuk merasa dihargai dan didengarkan, yang berkontribusi pada suasana tempat kerja yang positif.

          Nadella menumbuhkan lingkungan komunikasi terbuka, mendorong umpan balik dan dialog di semua tingkatan organisasi. Transparansi ini membantu membangun kepercayaan dan memastikan bahwa karyawan merasa nyaman berbagi ide dan masalah.

          Di bawah kepemimpinannya, Microsoft telah menerapkan berbagai inisiatif yang berfokus pada kesejahteraan karyawan, termasuk pengaturan kerja yang fleksibel dan dukungan kesehatan mental. Upaya ini mencerminkan komitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung dan sehat.

          Nadella menekankan pentingnya mengakui dan merayakan pencapaian tim dan individu. Dengan mengakui keberhasilan, ia memperkuat iklim positif tempat karyawan merasa termotivasi untuk berkontribusi dan berinovasi.

          Sebagai hasil dari kepemimpinan Nadella, Microsoft telah mengubah budayanya menjadi budaya yang lebih kolaboratif, inovatif, dan inklusif. Iklim positif ini tidak hanya meningkatkan kepuasan dan keterlibatan karyawan, tetapi juga berkontribusi pada kebangkitan dan pertumbuhan perusahaan di sektor teknologi. Pendekatan Nadella menjadi contoh kuat tentang bagaimana kepemimpinan dapat menciptakan dan mempertahankan iklim organisasi yang positif.         

Hubungan Positif (Positive Relationship)

          Peran hubungan positif yang kuat akan meningkatkan kinerja organisasi. Strategi untuk membangun kepercayaan, kolaborasi, dan rasa saling menghormati di antara anggota tim, yang penting untuk membina tim yang kohesif dan berkinerja tinggi.

          Contoh kepemimpinan yang menumbuhkan hubungan positif adalah Howard Schultz selama masa jabatannya sebagai CEO Starbucks.

          Schultz percaya dalam memperlakukan karyawan (disebut sebagai "mitra") dengan rasa hormat dan bermartabat. Ia menerapkan kebijakan yang memberikan manfaat seperti layanan kesehatan, opsi saham, dan penggantian biaya kuliah, bahkan untuk karyawan paruh waktu. Komitmen terhadap kesejahteraan karyawan ini membantu menciptakan hubungan yang kuat dan saling percaya di dalam perusahaan.

          Schultz mempromosikan budaya komunikasi terbuka di mana karyawan merasa nyaman berbagi ide dan kekhawatiran mereka. Pertemuan terbuka untuk seluruh karyawan dan forum rutin memungkinkan mitra untuk menyuarakan pendapat mereka, menumbuhkan rasa memiliki dan keterlibatan dalam proses pengambilan keputusan.

          Di bawah kepemimpinan Schultz, Starbucks menekankan keterlibatan komunitas. Inisiatif seperti layanan masyarakat dan pengadaan sumber daya yang etis tidak hanya memperkuat hubungan merek dengan pelanggan, tetapi juga memberdayakan karyawan untuk merasa bangga dengan pekerjaan mereka dan memberikan kontribusi positif bagi komunitas mereka.

          Schultz menetapkan serangkaian nilai perusahaan yang kuat yang berpusat pada koneksi, kolaborasi, dan pengalaman pelanggan. Dengan menyelaraskan misi perusahaan dengan nilai-nilai ini, ia membina hubungan positif di antara karyawan, pelanggan, dan pemangku kepentingan.

          Schultz memahami pentingnya mengakui kontribusi individu. Ia sering mengakui dan merayakan pencapaian karyawan, baik melalui komunikasi internal maupun pengakuan publik, yang membantu memperkuat ikatan dan memotivasi tenaga kerja.

          Sebagai hasil dari kepemimpinan Schultz, Starbucks menumbuhkan budaya tempat kerja yang positif yang ditandai dengan hubungan yang kuat antara karyawan, manajemen, dan pelanggan. Lingkungan ini tidak hanya meningkatkan moral dan loyalitas karyawan, tetapi juga berkontribusi pada keberhasilan dan pertumbuhan perusahaan secara keseluruhan. Pendekatan Schultz mencontohkan bagaimana kepemimpinan dapat secara efektif menciptakan dan memelihara hubungan positif dalam suatu organisasi.

Source

• Positive Leadership: Strategies for Extraordinary Performance - Kim Cameron, Chip Conley -- https://s.id/CRVfk  
• Satya Nadella - https://en.wikipedia.org/wiki/Satya_Nadella
• Howard Schultz - https://en.wikipedia.org/wiki/Howard_Schultz