Mohon tunggu...
Noeradji Prabowo
Noeradji Prabowo Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Noeradji Prabowo, nama yang penuh kebijaksanaan, Mantan konsultan senior yang penuh dengan keunggulan, Di PQM Consultants, ia memimpin jalan, Dalam pelatihan, bimbingan, siang dan malam. Sekarang bekerja lepas, perjalanannya luas, Dengan setiap proyek, tugas baru diberikan, Noeradji, dengan wawasan dan keanggunan, Cahaya penuntun di setiap tempat. Melalui strategi dan rencana yang begitu tajam, Di setiap bidang dan setiap adegan, Namanya bertahan, tanda yang begitu terang, Noeradji Prabowo, mercusuar cahaya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kepemimpinan Positif: Strategi untuk Kinerja Luar Biasa (2/4)

21 Oktober 2024   10:00 Diperbarui: 21 Oktober 2024   10:02 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://ibb.co.com/7yWmkky

          Contoh kepemimpinan yang menumbuhkan hubungan positif adalah Howard Schultz selama masa jabatannya sebagai CEO Starbucks.

          Schultz percaya dalam memperlakukan karyawan (disebut sebagai "mitra") dengan rasa hormat dan bermartabat. Ia menerapkan kebijakan yang memberikan manfaat seperti layanan kesehatan, opsi saham, dan penggantian biaya kuliah, bahkan untuk karyawan paruh waktu. Komitmen terhadap kesejahteraan karyawan ini membantu menciptakan hubungan yang kuat dan saling percaya di dalam perusahaan.

          Schultz mempromosikan budaya komunikasi terbuka di mana karyawan merasa nyaman berbagi ide dan kekhawatiran mereka. Pertemuan terbuka untuk seluruh karyawan dan forum rutin memungkinkan mitra untuk menyuarakan pendapat mereka, menumbuhkan rasa memiliki dan keterlibatan dalam proses pengambilan keputusan.

          Di bawah kepemimpinan Schultz, Starbucks menekankan keterlibatan komunitas. Inisiatif seperti layanan masyarakat dan pengadaan sumber daya yang etis tidak hanya memperkuat hubungan merek dengan pelanggan, tetapi juga memberdayakan karyawan untuk merasa bangga dengan pekerjaan mereka dan memberikan kontribusi positif bagi komunitas mereka.

          Schultz menetapkan serangkaian nilai perusahaan yang kuat yang berpusat pada koneksi, kolaborasi, dan pengalaman pelanggan. Dengan menyelaraskan misi perusahaan dengan nilai-nilai ini, ia membina hubungan positif di antara karyawan, pelanggan, dan pemangku kepentingan.

          Schultz memahami pentingnya mengakui kontribusi individu. Ia sering mengakui dan merayakan pencapaian karyawan, baik melalui komunikasi internal maupun pengakuan publik, yang membantu memperkuat ikatan dan memotivasi tenaga kerja.

          Sebagai hasil dari kepemimpinan Schultz, Starbucks menumbuhkan budaya tempat kerja yang positif yang ditandai dengan hubungan yang kuat antara karyawan, manajemen, dan pelanggan. Lingkungan ini tidak hanya meningkatkan moral dan loyalitas karyawan, tetapi juga berkontribusi pada keberhasilan dan pertumbuhan perusahaan secara keseluruhan. Pendekatan Schultz mencontohkan bagaimana kepemimpinan dapat secara efektif menciptakan dan memelihara hubungan positif dalam suatu organisasi.

Source

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun