Mohon tunggu...
Noenky Nurhayati
Noenky Nurhayati Mohon Tunggu... Guru - Kepala sekolah, Pendongeng, Guru Dan trainer guru

Saya adalah seorang penulis lepas, teacher trainer, MC, pendongeng dan kepala sekolah yang senang mengajar Karena memulai Dunia pendidikan dengan mengajar mulai dari Play group TK SD hingga SMP. Sampai sekarang ini. Saya masih aktif mengajar disekolah SD N BARU RANJI dan SMP PGRI 1 Ranji , Merbau Mataram. Lampung Selatan. LAMPUNG. Saya juga pernah mendapatkan beberapa penghargaan diantarainya Kepala sekolah TK terbaik Se Kabupaten Bekasi, Kepala Sekolah Ramah Anak Se Kabupaten Bekasi, Beasiswa Jambore Literasi Bandar Lampung Tahun 2023 dan Beasiswa Microcredential LPDP PAUD dari Kemendiknas tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Realitas Mengerikan tentang Pekerjaan Guru yang Sulit Diterima

12 September 2024   22:24 Diperbarui: 12 September 2024   22:26 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13. meng up grade diri sesuai dengan kemampuan dan tuntutan zaman merupakan keharusan untuk dilakukan.  Orang yang seimbang dalam berpikir dan beraksi, teori dan praktik, eksekusi dan strategi akan 2X lipat lebih berdampak. Pikirkan itu.

14. Setiap orang memiliki karakter dan kebiasaan yang berbeda-beda. Hal ini akan memunculkan cara yang berbeda-beda pula dalam melihat sudut pandang tertentu. Perbedaan usia juga sangat menentukan terjadinya perbedaan kebiasaan dan karakter. Yang terbaik adalah menjadi orang yang mudah dalam bekerja sama dan mengeluh seminimal mungkin. Ini adalah resep untuk disukai semua orang.

15. Ketika seorang guru banyak melakukan tugas-tugas baik yang ringan, sedang maupun berat, maka burnout akan muncul karena Lelah dan letih. Burnout terjadi karena mengerjakan terlalu banyak. Burnout terjadi pada guru yang mengalami penurunan kinerja yang disebabkan oleh keletihan mental. Untuk menghindarinya maka Solusi sederhananya adalah meng Cut saja hal-hal non-esensial penyebab burnout.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun