Contoh: "Bunda sangat sedih saat kamu tidak makan makan malammu. Padahal bunda sudah menghabiskan waktu begitu lama untuk membuatnya untukmu".
Perkataan seperti ini jadi seperti menunjukkan bahwasannya anda adalah orangtua yang buruk. Meskipun ayah-bunda tahu itu semua tidak benar. Ayah -- bunda mungkin merasa malu karena belum bisa memberikan yang terbaik, bersikap sabar, baik hati atau perasaan lainnya sebagaimana yang seharusnya.Â
Perasaan ini sebenarnya sangat wajar terjadi. Namun perasaan ini tidaklah dapat membantu sama sekali. Karena perasaan ini tidak mencerminkan kenyataan.
Lalu bagaimana cara mengatasi rasa bersalah ini? Ketahuilah bahwa sebagai orangtua, tentu ayah-bunda bukanlah penyebab dari kesulitan yang diciptakan untuk anak.Â
Dengan perasaan ini cobalah temukan strategi untuk membantu ayah-bunda mengatasi saat-saat yang sulit. Tetaplah bersikap santai jika ayah-bunda belum menemukan solusinya. Hal yang terpenting adalah selalu memiliki rencana untuk mengelola situasi yang memicu rasa bersalah.
2. Hindari: Negosiasi
Sebaiknya hindarilah bernegosiasi yang berlebihan kepada anak. Karena akan lebih mudah memperbaiki situasi setelah memberikan jawaban.
Contoh negosiasi yang berlebihan: "Lima menit lagi maka kita harus pergi .... Oke... tujuh menit. Baiklah, Sepuluh menit lagi, tapi kamu harus segera datang".
Lalu bagaimana cara menghindari negosiasi yang berlebihan dengan anak? Caranya ada beberapa yang bisa ayah-bunda terapkan, yaitu :Berpikir sebelum memberikan jawaban kepada anak.
Sebaiknya orangtua dapat menghindari sikap impulsif dalam menghadapi anak. Hindarilah aktivitas tawar menawar jika Ananda terus berulang meminta sesuatu untuk dikabulkan, lalu beri respon pendek dan singkat seperti "iya", "oke" atau "baiklah" yang pada akhirnya menimbulkan kebosanan pada anak. Tak lupa berilah anak janji sesuatu yang justru akan membuatnya termotivasi.
3. Hindari: Memohon