Mohon tunggu...
Noenky Nurhayati
Noenky Nurhayati Mohon Tunggu... Guru - Kepala sekolah, Pendongeng, Guru Dan trainer guru

Saya adalah seorang penulis lepas, teacher trainer, MC, pendongeng dan kepala sekolah yang senang mengajar Karena memulai Dunia pendidikan dengan mengajar mulai dari Play group TK SD hingga SMP. Sampai sekarang ini. Saya masih aktif mengajar disekolah SD N BARU RANJI dan SMP PGRI 1 Ranji , Merbau Mataram. Lampung Selatan. LAMPUNG. Saya juga pernah mendapatkan beberapa penghargaan diantarainya Kepala sekolah TK terbaik Se Kabupaten Bekasi, Kepala Sekolah Ramah Anak Se Kabupaten Bekasi, Beasiswa Jambore Literasi Bandar Lampung Tahun 2023 dan Beasiswa Microcredential LPDP PAUD dari Kemendiknas tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

5 Kesalahan Umum yang Harus Dihindari Saat Menetapkan Batasan Pengasuhan

3 September 2024   21:35 Diperbarui: 9 September 2024   12:59 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contoh: "Bunda sangat sedih saat kamu tidak makan makan malammu. Padahal bunda sudah menghabiskan waktu begitu lama untuk membuatnya untukmu".

Perkataan seperti ini jadi seperti menunjukkan bahwasannya anda adalah orangtua yang buruk. Meskipun ayah-bunda tahu itu semua tidak benar. Ayah -- bunda mungkin merasa malu karena belum bisa memberikan yang terbaik, bersikap sabar, baik hati atau perasaan lainnya sebagaimana yang seharusnya. 

Perasaan ini sebenarnya sangat wajar terjadi. Namun perasaan ini tidaklah dapat membantu sama sekali. Karena perasaan ini tidak mencerminkan kenyataan.

Lalu bagaimana cara mengatasi rasa bersalah ini? Ketahuilah bahwa sebagai orangtua, tentu ayah-bunda bukanlah penyebab dari kesulitan yang diciptakan untuk anak. 

Dengan perasaan ini cobalah temukan strategi untuk membantu ayah-bunda mengatasi saat-saat yang sulit. Tetaplah bersikap santai jika ayah-bunda belum menemukan solusinya. Hal yang terpenting adalah selalu memiliki rencana untuk mengelola situasi yang memicu rasa bersalah.

2. Hindari: Negosiasi

Sebaiknya hindarilah bernegosiasi yang berlebihan kepada anak. Karena akan lebih mudah memperbaiki situasi setelah memberikan jawaban.

Contoh negosiasi yang berlebihan: "Lima menit lagi maka kita harus pergi .... Oke... tujuh menit. Baiklah, Sepuluh menit lagi, tapi kamu harus segera datang".

Lalu bagaimana cara menghindari negosiasi yang berlebihan dengan anak? Caranya ada beberapa yang bisa ayah-bunda terapkan, yaitu :Berpikir sebelum memberikan jawaban kepada anak.

Sebaiknya orangtua dapat menghindari sikap impulsif dalam menghadapi anak. Hindarilah aktivitas tawar menawar jika Ananda terus berulang meminta sesuatu untuk dikabulkan, lalu beri respon pendek dan singkat seperti "iya", "oke" atau "baiklah" yang pada akhirnya menimbulkan kebosanan pada anak. Tak lupa berilah anak janji sesuatu yang justru akan membuatnya termotivasi.

3. Hindari: Memohon

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun