Mohon tunggu...
Noenky Nurhayati
Noenky Nurhayati Mohon Tunggu... Guru - Kepala sekolah, Pendongeng, Guru Dan trainer guru

Saya adalah seorang penulis lepas, teacher trainer, MC, pendongeng dan kepala sekolah yang senang mengajar Karena memulai Dunia pendidikan dengan mengajar mulai dari Play group TK SD hingga SMP. Sampai sekarang ini. Saya masih aktif mengajar disekolah SD N BARU RANJI dan SMP PGRI 1 Ranji , Merbau Mataram. Lampung Selatan. LAMPUNG. Saya juga pernah mendapatkan beberapa penghargaan diantarainya Kepala sekolah TK terbaik Se Kabupaten Bekasi, Kepala Sekolah Ramah Anak Se Kabupaten Bekasi, Beasiswa Jambore Literasi Bandar Lampung Tahun 2023 dan Beasiswa Microcredential LPDP PAUD dari Kemendiknas tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Menghadapi Anak yang Sok Kuasa

20 Maret 2024   06:08 Diperbarui: 20 Maret 2024   14:05 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beri ruang pada anak untuk bergerak dan mengeksplorasi lingkungan. Biarkan anak melakukan hal-hal yang berisiko. Hilangkan kekhawatiran bahwa anak akan celaka sehingga yang terjadi adalah larangan ini dan itu. Selayaknya memang tugas orangtua untuk selalu mengawasi dan mengingatkan jika memang ada potensi bahaya.

4. Berikan ruang untuk mengambil risiko

Arahkan secara tepat agar anak menjadi peka terhadap orang lain dan lingkungannya. Sehingga anak tidak bersikap memaksakan kehendak terhadap hal-hal apa pun, namun malah menjadi lebih berhati-hati.

5. Mintalah mereka membantu tugas-tugas yang umumnya diperuntukkan bagi guru di dalam kelas.

Anak butuh untuk terus bergerak untuk menyalurkan energinya. Manfaatkan hal ini dengan memintanya untuk membantu tugas-tugas guru seperti membagikan kertas lembar kerja, membersihkan papan tulis, membawakan buku-buku guru dan lain sebagainya.

Mengurangi bantuan pada anak dalam mengerjakan tugas juga akan membuatnya merasa bertanggung jawab untuk diri sendiri dan tidak memerintah orang lain. Kecuali hanya pada keadaan mendesak saja.

6. Biarkan mereka memiliki banyak waktu bermain bebas di mana mereka dapat memilih bagaimana mereka ingin menghabiskan waktu mereka.

Kita boleh membiarkan anak-anak memiliki banyak waktu untuk bermain, dan membebaskan mereka untuk dapat memilih di mana dan bagaimana mereka ingin menghabiskan waktunya.

7. Bersiaplah untuk memberikan dukungan sosial/emosional yang berkelanjutan

Jika anak bersikap atau berperilaku suka memerintah terhadap orangtua, teman atau orang lain bahkan yang lebih tua, maka jangan memberikan reaksi apa pun baik tertawa ataupun memarahinya. Tetaplah tenang dan katakana padanya untuk mengulangi permintaannya dengan cara yang lebih sopan.

Jangan melakukan apa pun untuknya jika anak meminta sesuatu. Hal ini penting untuk dilakukan agar anak dapat memahami bahwa dirinya bukanlah bos yang bisa bertindak sesuka hatinya terutama kepada orangtua.

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun