Mohon tunggu...
Noenky Nurhayati
Noenky Nurhayati Mohon Tunggu... Guru - Kepala sekolah, Pendongeng, Guru Dan trainer guru

Saya adalah seorang penulis lepas, teacher trainer, MC, pendongeng dan kepala sekolah yang senang mengajar Karena memulai Dunia pendidikan dengan mengajar mulai dari Play group TK SD hingga SMP. Sampai sekarang ini. Saya masih aktif mengajar disekolah SD N BARU RANJI dan SMP PGRI 1 Ranji , Merbau Mataram. Lampung Selatan. LAMPUNG. Saya juga pernah mendapatkan beberapa penghargaan diantarainya Kepala sekolah TK terbaik Se Kabupaten Bekasi, Kepala Sekolah Ramah Anak Se Kabupaten Bekasi, Beasiswa Jambore Literasi Bandar Lampung Tahun 2023 dan Beasiswa Microcredential LPDP PAUD dari Kemendiknas tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Menghadapi Anak yang Sok Kuasa

20 Maret 2024   06:08 Diperbarui: 20 Maret 2024   14:05 792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Ulangi kembali kepada mereka apa yang Ayah-bunda dan guru  dengar!

Memberikan gambaran dan klarifikasi kepada anak-anak akan membuat mereka lebih berhati-hati dan memiliki sikap kehati-hatian dalam bersikap

4. Mintalah mereka untuk membantu memberikan solusi!

Membuat anak terbuka kepada orangtuanya dengan lebih banyak berkomunikasi dan bercerita akan membuat orangtua dan guru bisa mengetahui apa yang menjadi pemicu perilaku anak yang suka bersikap sok kuasa. Sehingga Solusi bisa ditemukan secara Bersama-sama.

Jika anak sudah terlanjur memiliki sikap sok berkuasa, maka ayah-bunda dan guru jangan merasa bosan atau malah panik. Ayah-bunda dan guru harus tetap mendampingi bagaimana mendukung anak yang mencari kekuasaan dari waktu ke waktu. Berikut adalah tipsnya yang mungkin bisa membantu.

1. Beri mereka pilihan-pilihan dalam hari mereka

Latihlah anak sedini mungkin untuk bersikap bertanggung jawab dimulai dengan hal-hal kecil seperti membereskan mainan, membereskan tempat tidur dan lain-lain.

Jika mereka menolak, ayah-bunda bisa memberikan ultimatum pilihan seperti misalnya mengatakan, "Oke kalau tidak ingin dibereskan berarti besok tidak boleh bermain lagi". Selalu beri mereka 2 pilihan, pilihan pertama adalah hal yang mungkin anak tidak akan lakukan, dan yang kedua adalah pilihan yang harus dilakukan.

2. Luangkan waktu untuk banyak beraktivitas di luar rumah

Ajaklah anak untuk melatih kemampuan bersosialisasinya dengan mengikutkan ke berbagai kegiatan seni, kunjungan ke panti asuhan, atau pengabdian social lainnya untuk menumbuhkan rasa empati dan simpatinya pula.

3. Biarkan mereka bergerak!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun