Mohon tunggu...
Noenky Nurhayati
Noenky Nurhayati Mohon Tunggu... Guru - Kepala sekolah, Pendongeng, Guru Dan trainer guru

Saya adalah seorang penulis lepas, teacher trainer, MC, pendongeng dan kepala sekolah yang senang mengajar Karena memulai Dunia pendidikan dengan mengajar mulai dari Play group TK SD hingga SMP. Sampai sekarang ini. Saya masih aktif mengajar disekolah SD N BARU RANJI dan SMP PGRI 1 Ranji , Merbau Mataram. Lampung Selatan. LAMPUNG. Saya juga pernah mendapatkan beberapa penghargaan diantarainya Kepala sekolah TK terbaik Se Kabupaten Bekasi, Kepala Sekolah Ramah Anak Se Kabupaten Bekasi, Beasiswa Jambore Literasi Bandar Lampung Tahun 2023 dan Beasiswa Microcredential LPDP PAUD dari Kemendiknas tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Menghadapi Anak yang Sok Kuasa

20 Maret 2024   06:08 Diperbarui: 20 Maret 2024   14:05 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak yang bersikap sok kuasa, bisa jadi juga karena ia sedang trial and error. Sedang coba-coba bagaimana rasanya jika menjadi top center.

7. Mereka mungkin mengekspresikan emosi kemarahan atau kesedihan melalui kata-kata ini

Mengatakan kepada seseorang, "Kamu tidak boleh datang ke pesta ulang tahunku" atau "Kamu tidak boleh bermain denganku". Semua kalimat dan kata-kata ini adalah  sumber kendali /perlindungan utama terhadap diri mereka sendiri dan/atau orang lain.

noenky pribadi
noenky pribadi

Sebagai orangtua maupun guru, kita tidak boleh menyepelekan dan mengabaikan gejala yang muncul tersebut. Karena penanganan sedari dini tentu bisa mengurangi dan mengubah anak menjadi pribadi yang lebih baik. Bagaimana cara mendukung anak-anak pada saat-saat seperti ini?

Berikut adalah beberapa tips yang mungkin bisa ayah bunda dan guru bantu kenali pada anak yang bersikap sok kuasa dan menerapkannya.

1. Akui emosi mereka "Kamu marah!"

Jika mendapati anak benar-benar terlihat sedang bersikpa sok kuasa, bantu mereka untuk menemu kenali sendiri sikapnya. Dengan begitu anak akan memahami bahwa dia sedang memainkan peran emosinya dan menemu kenali bahwa ia sedang marah.

Jangan ragu untuk menegur anak jika ia terlihat sombong, kasar dan dominan. Namun tetap menggunakan kalimat yang lembut dan baik. Ajarkan anak cara berbicara dan menegur yang baik, sebab anak adalah peniru yang ulung.

2. Dengarkan informasi dari semua anak!

Jika anak ditinggalkan oleh teman-temannya, jangan terlalu bersimpati. Sebaliknya cobalah untuk membantunya mengatasi kelakuan mereka. Dengarkan juga dari anak-anak lainnya untuk memberikan pandangan yang lebih jelas atas apa yang terjadi sebelum mengambil Keputusan. Ayah-bunda dan guru bisa mengawasi kegiatan sosial anak dengan bergabung Bersama teman-temannya atau orangtua lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun