Menciptakan suasana yang hangat, hubungan yang saling mendukung, iklim yang positif dan pelibatan semua siswa di ruang kelas dapat meminimalisir munculnya kebencian dan berujung bullying. Guru harus membangun konsep belajar bersama secara menyenangkan. Selain itu perhatikan pula anak-anak yang lebih rentan terhadap bullying. Seperti anak-anak yang baru atau pindahan, anak-anak dengan disabilitas, atau anak-anak yang sering mengeluh karena di bully oleh orang lain. Â
5. Melakukan mini study trip ke tetangga sekolah, pasar terdekat, puskesmas, atau public place lainnya.Â
Cara ini bisa dilakukan agar anak menyadari hidup itu terdiri dari banyak orang, banyak lapisan, yang saling membutuhkan. Kunjungan singkat ini juga bisa menjadi refleksi bagi guru sendiri. Libatkan siswa untuk bermain peran (role play) mengenai situasi bullying dan cara mengatasinya.
6. Gunakan profil pelajar pancasila semaksimal mungkin sebagai panduan dalam mencegah dan mengantisipasi bullying di sekolah. Tekankan perilaku yang baik, empati, dan capaian prestasi bersama di sekolah tentu juga akan meningkatkan kesadaran di antara anak-anak.
Mari mencegah bullying secara bersama-sama dengan meningkatkan peran guru di sekolah. Jangan sampai ada pelaku bullying di sekolah baik dari siswa maupun guru. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H