Anak Anda yang intens pada dasarnya sensitif dan akan mengalami banyak pasang surut emosi. Sementara mereka masih muda dan pusat pengaturan emosi mereka juga sedang dalam konstruksi besar, karenanya mereka membutuhkan kita sebagai orang tua untuk menjadi sandaran emosional mereka.
Sementara proses refleksi diri dan mengelola emosi sendiri tidak dilakukan dalam semalam, ada beberapa pertanyaan langsung untuk memulai perjalanan kita sebagai orang tua bagaimana membantu anak kita dengan kemarahannya, mencontohkan ketrampilan pengaturan emosi dari diri sendiri adalah kuncinya.
C. Bagaimana mengendalikan diri sendiri saat kita mulai kurang kesabaran melihat anak yang marah?
Sebagai orang tua dari anak yang intens menunjukkan sikap marah, alam bawah sadar kita sebagai orang tua sendiri terus-menerus dipicu oleh keinginan untuk menyelesaikan ini dengan segera apakah dengan nada yang keras atau justru membiarkan saja.Â
Ini mungkin terkait dengan pengalaman masa kanak-kanak atau pola pikir/ keyakinan yang telah terinternalisasi dari waktu ke waktu. Beberapa contoh hal yang terlintas dalam benak kita misalnya :
"Saya harus menghentikan ini sekarang atau saya memaafkan perilaku ini'
"Anak saya perlu mengendalikan dirinya sendiri'
"Orang akan mengira saya orang tua yang buruk jika anak saya mengamuk"
Ketika kita sebagai orang tua mampu memilah apa yang menjadi versi terbaik kita sendiri dari cerita yang dibuat oleh anak kita yang mungkin saja berbeda, maka kita lebih mampu menanggapi kebutuhan yang mendasari perilaku mengganggu anak kita namun tetap netral dan suportif secara emosional.
D. Bagaimana Kita bisa mengendalikan diri sendiri pada situasi yang panas ketika membantu anak yang sedang marah?
Merencanakan sebelumnya bagaimana menghadapi anak yang sedang marah maka akan meningkatkan peluang untuk lebih bisa mengendalikan dengan lebih sukses selama situasi mengasuh anak yang luar biasa akan sangat membantu kita sebagai orang tua ketika pusat stres otak kita sebagai orang tua sedang dikepung (ya, ini adalah hal yang persis sama terjadi pada otak anak kita yang mulai menunjukkan kemarahannya juga loh).