Mohon tunggu...
Adhi Nugroho
Adhi Nugroho Mohon Tunggu... Penulis - Blogger | Author | Analyst

Kuli otak yang bertekad jadi penulis dan pengusaha | IG : @nodi_harahap | Twitter : @nodiharahap http://www.nodiharahap.com/

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Perlukah Kita Berpuasa Media Sosial Selama Ramadan?

30 Maret 2024   21:33 Diperbarui: 30 Maret 2024   21:37 1068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompetisi Diari Ramadan mengajak kita menebar konten positif selama Ramadan. Sumber: Kompasiana.com.

Jika tidak segera diperbaiki, perilaku social comparison ini bisa merembet ke mana-mana. Mula-mula sekadar keki. Lama-lama jadi depresi. Kalau sudah sampai ke fase ini, muaranya bisa berujung ke tindakan kriminal atau bunuh diri.

Naudzubillah min zalik!

Puasa Media Sosial

Berbagai dampak negatif dari media sosial kemudian menimbulkan gerakan tandingan. Salah satunya adalah berpuasa media sosial yang pada intinya bertujuan untuk menjaga kesehatan mental.

Anggapan ini tidak salah. Paling tidak, itu dibuktikan oleh hasil penelitian Ratnasari & Oktaviani (2019).

Penelitian bertajuk “A Phenomenal Study of Instagram Fasting on Millenial” itu menyimpulkan puasa media sosial dapat bermanfaat meningkatkan produktivitas, fokus, berpikir positif, dan mengurangi perilaku social comparison.

Usai berpuasa media sosial, intensitas mengakses media sosial jadi jauh berkurang. Mereka juga memiliki kecondongan untuk mengikuti akun-akun yang lebih positif, sehingga terdapat perubahan cara pandang dalam mengakses media sosial.

Berbagai manfaat positif tadi membuat banyak pakar dan psikolog menyarankan penderita kesehatan mental berpuasa media sosial. Lantas apakah puasa media sosial adalah syarat mutlak menjaga kesehatan mental?

Tentu saja jawabannya tidak.

Saya lebih setuju dengan sebagian pendapat yang menyatakan kita harus lebih selektif dalam bermedia sosial ketimbang wajib puasa media sosial. Internet sejatinya serupa dengan koin bermata dua. Ada sisi negatif, tetapi jangan lupakan sisi positif.

Selektif bermedia sosial artinya pandai memilah informasi sesuai dengan kepribadian dan kebutuhan kita. Kalau mengikuti akun media sosial artis ternama ternyata membuat kita jadi rendah diri, ya, jangan diikuti. Sesimpel itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun