Mohon tunggu...
Adhi Nugroho
Adhi Nugroho Mohon Tunggu... Penulis - Blogger | Author | Analyst

Kuli otak yang bertekad jadi penulis dan pengusaha | IG : @nodi_harahap | Twitter : @nodiharahap http://www.nodiharahap.com/

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Terbuai Lestari Labuan Bajo

17 April 2023   23:50 Diperbarui: 17 April 2023   23:57 3170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berpose di kapal cepat, sarana transportasi yang digunakan wisatawan untuk ke Taman Nasional Komodo. (sumber: dokumentasi pribadi)

Arifian juga menuturkan, tidak kurang dari 2.000 ekor komodo hidup liar di pulau seluas 390 kilometer persegi ini. Pulau Komodo juga telah dikukuhkan sebagai situs warisan dunia oleh The United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) pada 1991.

Itulah mengapa, kelestarian Pulau Komodo begitu dijaga. Arifin sejak awal mewanti-wanti para wisatawan agar tidak membuang sampah sembarangan. Agar kelestarian dan keasrian Pulau Komodo, sebagai satu-satunya habitat asli komodo, hewan purba yang hanya bisa ditemukan di Indonesia.

Tentu saja kami menuruti segala perintah Arifin. Sambil belajar menjadi pejalan yang senantiasa mengedepankan prinsip wisata keberlanjutan. Lagipula, destinasi wisata alam memang wajib dijaga. Supaya kelestariannya kekal abadi sepanjang masa.

Selain komodo, di Taman Nasional Komodo juga terdapat bermacam-macam jenis satwa liar. Sebut saja rusa timor, babi hutan, dan burung nuri. Di samping itu, Pulau Komodo juga punya keindahan laut yang menakjubkan dengan deretan karang dan biota laut yang beragam.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sendiri telah menetapkan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, sebagai salah satu lokasi pengembangan Sustainable Tourism Observatories (STO), program wisata berkelanjutan yang diadopsi dari United Nation World Tourism Organization (UNWTO).

Artinya, seperti dituturkan Arifin, Labuan Bajo adalah destinasi wisata yang pengelolaannya menerapkan prinsip berkelanjutan. Dengan dukungan, koordinasi, dan kolaborasi antara Pemerintah dan masyarakat setempat.

Berpose di kapal cepat, sarana transportasi yang digunakan wisatawan untuk ke Taman Nasional Komodo. (sumber: dokumentasi pribadi)
Berpose di kapal cepat, sarana transportasi yang digunakan wisatawan untuk ke Taman Nasional Komodo. (sumber: dokumentasi pribadi)

Selain itu, Labuan Bajo juga diharapkan jadi destinasi wisata yang tangguh terhadap perubahan dan krisis iklim, menuju keberlanjutan kehidupan.

Itulah mengapa, sejak semester kedua tahun lalu Pemerintah sempat berencana menaikkan tiket masuk Taman Nasional Komodo. Tujuannya untuk konservasi lingkungan dan penerapan prinsip ekonomi hijau.

Kendati realisasi kenaikan tiketnya tidak setinggi rencana semula, upaya itu patut diacungi jempol. Sebab jika tidak begitu, kelestarian, keasrian, serta  keberlangsungan hidup komodo di Taman Nasional Komodo bakal terancam.

Sebab tanpa kehadiran komodo, Pulau Komodo bakal kehilangan identitasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun